Ketika lapar tentunya orang akan segera makan. Setelah menyelesaikan makannya, sebagian orang ada yang langsung melakukan buang air besar (BAB) setelah makan. Hal ini biasanya dilakukan oleh orang-orang bertubuh kurus.
Lantas, apakah boleh buang air besar (BAB) setelah makan? mari kita simak penjelasannya.
“Hal itu normal,” ujar Dokter Spesialis Anak Konsultan Gastroenterologi Hepatologi Anak di RS Pondok Indah, Bintaro Jaya, Frieda Handayani Kawanto.
Dia mengatakan, proses cerna biasanya membutuhkan waktu tiga hingga empat jam hingga sampai ke anus. Sebenarnya, makanan yang masuk bukannya langsung keluar lagi. Makanan yang keluar adalah yang dimakan tiga jam sebelumnya.
Keinginan untuk BAB usai makan biasanya berhubungan dengan refleks gastrokolika yakni refleks tubuh saat lambung diisi, usus besar lalu terangsang sehingga menimbulkan sensasi ingin buang air besar.
"Ada refleks normal atau disebut refleks gastrokolika. Makanan masuk mengirimkan sinyal ke otak (agar saluran cerna mengeluarkannya jika penuh)," tutur Frieda.
Refleks bisa terganggu misalnya karena sembelit yang terus menerus. Bila anak mengalami hal ini, Anda bisa menerapkan "toilet trainning" yakni membiasakan anak duduk di kloset (atau jongkok pada kloset jongkok) setiap setengah jam setelah makan selama 3-5 menit.
Cara ini menurut IDAI dianjurkan pada anak yang berusia di atas satu tahun atau sudah bisa duduk.
Editor : Boby