4. Bisa meraih lailatul qadar
Seorang mukmin diperintahkan memperbanyak dan bersungguh-sungguh melaksanakan ibadah pada 10 malam terakhir bulan Ramadan. Sebab di 10 malam yang terakhir inilah terdapat lailatul qadar yang Allah Subhanahu wa ta'ala telah mengabadikannya dalam firman-Nya:
لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ
"Malam lailatul qadar adalah lebih baik dari 1.000 bulan." (QS Al Qadar: 3)
Terdapat riwayat yang menerangkan tentang pahala menghidupkan malam lailatul qadar yaitu sabda Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam:
مَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
"Barang siapa yang menghidupkan malam lailatul qadar dengan penuh keimanan dan mengharap pahala dari Allah, akan diampuni dosa-dosanya yang telah lampau." (HR Bukhari Nomor 1768 dan Muslim 1268)
5. Lebih dekat dengan Allah Ta'ala
Qiyam Ramadan atau mengisi malam-malam Ramadan dengan mendirikan sholat merupakan ibadah yang paling agung dan kesempatan seorang hamba mendekatkan dirinya kepada Allah Subhanahu wa ta'ala di bulan yang mulia ini.
Al Hafidz Ibnu Rajab berkata, "Ketahuilah sesungguhnya dikumpulkan bagi seorang mukmin di bulan Ramadan dua jihad sekaligus bagi dirinya: Jihad untuk berpuasa di waktu siang, dan jihad di waktu malam untuk menghidupkan malam dengan qiyamul lail. Maka barang siapa yang menghimpun dua jihad ini sekaligus akan diberikan pahalanya dengan tanpa ada batasan."
Wallahu a'lam bishawab.
Editor : Boby