Hal yang dimaksud qiyam Ramadan adalah sholat tarawih sebagaimana diterangkan An-Nawawi. (Syarh Muslim, 3/101)
Hadis ini memberitahukan bahwa sholat tarawih bisa menggugurkan dosa dengan syarat karena iman yaitu membenarkan pahala yang dijanjikan oleh Allah dan mencari pahala dari Allah, bukan karena riya’ atau alasan lainnya. (Fathul Bari, 6/290)
Yang dimaksud “pengampunan dosa” dalam hadist ini adalah bisa mencakup dosa besar dan dosa kecil berdasarkan tekstual hadits, sebagaimana ditegaskan oleh Ibnul Mundzir. Namun An-Nawawi mengatakan bahwa yang dimaksudkan pengampunan dosa di sini adalah khusus untuk dosa kecil. (Lihat Fathul Bari, 6/290)
2. Sholat tarawih bersama imam seperti sholat semalam penuh
Dari Abu Dzar, Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah mengumpulkan keluarga dan para sahabatnya. Lalu beliau bersabda:
إِنَّهُ مَنْ قَامَ مَعَ الإِمَامِ حَتَّى يَنْصَرِفَ كُتِبَ لَهُ قِيَامُ لَيْلَةً
"Siapa yang shalat bersama imam sampai ia selesai, maka ditulis untuknya pahala qiyam satu malam penuh." (HR Ahmad dan Tirmidzi. Syekh Al Albani dalam Al Irwa’ 447 mengatakan hadis ini shahih)
Hal ini sekaligus merupakan anjuran agar kaum muslimin mengerjakan sholat tarawih secara berjamaah dan mengikuti imam sampai selesai.
3. Sholat tarawih adalah seutama-utamanya sholat
Ulama-ulama Hanabilah (Mazhab Hambali) mengatakan bahwa seutama-utamanya sholat sunah adalah sholat yang dianjurkan dilakukan secara berjamaah. Sebab, sholat seperti ini hampir serupa dengan sholat fardhu.
Kemudian sholat yang lebih utama lagi adalah sholat rawatib (sholat yang mengiringi sholat fardhu, sebelum atau sesudahnya). Sholat yang paling ditekankan dilakukan secara berjamaah adalah sholat kusuf (sholat gerhana) kemudian sholat tarawih. (Al Mawsu’ah Al Fiqhiyyah Al Quwaitiyyah, 2/9633)
Editor : Boby