Setelah memiliki anak, seringkali orang tua merasa pusing dan mengeluh jika anak sering tertidur terlalu larut. Terlebih lagi, jika anak kurang tidur akan mengganggu tumbuh kembang anak yang berjalan kurang optimal.
Ketika orang tua sudah menciptakan suasana tidur setiap malam dengan mematikan lampu sesuai jadwal, tidak membiarkan anak bermain gadget ataupun menonton televisi terlalu lama, tetapi anak masih saja sulit tidur cepat. Salah satu penyebabnya mungkin karena jam tidur siang.
Dijelaskan oleh Dokter Spesialis Anak, Dr. Kanya Ayu Paramastri, SpA, jika anak masih sulit diajak tidur di malam hari biasanya pemicunya adalah karena sang anak tidur siang di jam yang terlambat, alias tidur siang yang terlalu sore. Oleh karena itu, jangan biarkan anak tidur siang terlalu sore.
“Anak jam 10 masih belum ngantuk, coba lihat tidur siang anak itu jam berapa. Seringkali orang tua itu buat tidur siang anak kesorean, contohnya jam 4 sore baru tidur. Padahal paling telat, jam setengah 5 atau pukul 5 sore lah anak itu terakhir melek dari tidur siang. Paling lambat bangunnya jam segitu,” jelas Dr. Kanya Ayu.
Harus ada perhitungan hingga pukul 5 sore jadi jam maksimal anak sudah harus bangun dari tidur siangnya. Tujuannya agar anak punya rentang waktu selama dua hingga tiga jam ke depan untuk beraktivitas dan sudah mulai bisa mengantuk kembali sehingga bisa tidur malam tepat waktu.
Dokter Kanya menjelaskan lebih lanjut, orangtua harus berhati-hati jika anak sampai tidur larut malam lalu deep sleep-nya tidak tercapai. Pasalnya, hal ini berpengaruh pada banyak aspek, mulai dari hormone pertumbuhan, berat badan, tinggi badan, sampai ukuran otak.
“Efeknya, deep sleep enggak tercapai itu hormone pertumbuhannya enggak jalan, menganggu restirasti, regenerasi, perbaikan jumlah sel, ukuran otak yang ekuivalen dengan IQ itu semua enggak bisa berjalan dengan baik. Sama saja kayak orang dewasa, jam 11 malam itu mestinya sudah masuk ke deep sleep,” pungkasnya.
Editor : Boby