UMKM Wabin Lapas Jabar Makin Moncer, Tembus Pasar Ekspor ke 4 Negara
BANDUNG, iNEWSKarawang.id – Pengembangan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di lingkungan lembaga pemasyarakatan (lapas) Jawa Barat terus menunjukkan hasil menggembirakan. Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan, Kusnali, menyatakan komitmennya untuk mendukung penuh program pemberdayaan ekonomi warga binaan tersebut.
Salah satu produk unggulan yang tengah naik daun adalah olahan sabut kelapa seperti coir net dan coco shade. Produk yang awalnya hanya diproduksi di Lapas Garut itu kini telah dikembangkan oleh enam Unit Pelaksana Teknis (UPT) lainnya, yakni Lapas Kelas I Cirebon, LPN IIA Cirebon, Lapas Indramayu, Lapas Ciamis, Lapas Sumedang, dan Lapas Kuningan.
“Ini adalah wujud nyata komitmen kami dalam mensukseskan program Asta Cita Pak Presiden dan 13 program akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan (Imipas),” ujar Kusnali.
Menariknya, produk-produk sabut kelapa tersebut kini telah berhasil menembus pasar internasional. Sejumlah negara seperti Korea Selatan, Spanyol, Amerika Serikat, dan Jepang menjadi tujuan ekspor, menandai keberhasilan UMKM lapas bersaing di level global.
Kusnali menegaskan bahwa pihaknya akan terus mendorong pengembangan UMKM di lingkungan lapas, tidak hanya untuk meningkatkan kesejahteraan warga binaan, tetapi juga memberikan kontribusi terhadap perekonomian daerah.
“Kami akan terus berupaya meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi, serta memperluas jaringan pasar ekspor, sehingga produk-produk UMKM lapas di Jawa Barat dapat semakin dikenal dan diminati di tingkat internasional,” pungkasnya.
UMKM lapas di Jawa Barat kini menjadi contoh sukses pembinaan berbasis kemandirian, sekaligus membuka peluang lebih luas bagi warga binaan untuk berkarya dan mandiri setelah kembali ke masyarakat.
Editor : Frizky Wibisono