Pinjol Hambat Akses Rakyat ke Program Perumahan, Menteri Maruarar Desak Evaluasi SLIK
KARAWANG, iNEWSKarawang.id – Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruar Sirait menghadiri acara Sosialisasi Kredit Usaha Rakyat (KUR) Perumahan dan Kredit Pemilikan Rumah Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (KPR FLPP) di Aula Husni Hamid, Kabupaten Karawang, Senin (27/10/2025).
Kedatangannya tersebut didampingi oleh Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi beserta koleganya.
Dalam kesempatan itu, Maruar menyoroti masih banyaknya masyarakat yang kesulitan mengakses program perumahan pemerintah akibat terjerat pinjaman online (pinjol) dan masalah finansial lainnya.
“Saya dapat banyak masukan dari masyarakat. Banyak di antara mereka yang terjerat pinjol dan itu menjadi kendala untuk mengambil rumah. Mereka akhirnya tidak bisa mendapatkan program dari bagian negara,” ujar Maruar.
Menurutnya, persoalan pinjaman online dan catatan kredit yang buruk di Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK) menjadi hambatan serius bagi masyarakat berpenghasilan rendah untuk memiliki rumah.
“Dalam pandangan saya pribadi, pinjol itu lebih banyak tidak bermanfaat bagi rakyat. Karena itu, saya minta agar ada pertimbangan untuk dilakukan pengujian terhadap kebijakan SLIK yang selama ini menghambat rakyat masuk ke program perumahan,” tegasnya.
Maruar juga mengapresiasi semangat Pemerintah Kabupaten Karawang dalam memperluas pembangunan rumah layak huni bagi masyarakat. Ia menilai, di bawah kepemimpinan Bupati Aep Syaepuloh, pembangunan perumahan rakyat di Karawang menunjukkan kemajuan signifikan.
“Saya senang dan berterima kasih, di Karawang ini Pak Bupati sangat semangat membangun rumah bagi rakyatnya. Masih banyak masyarakat yang membutuhkan rumah, baik yang belum memiliki maupun yang rumahnya tidak layak,” katanya.
Selain itu, Maruar turut memuji kinerja Bank BJB yang dinilai semakin profesional dan cepat dalam mendukung pembiayaan perumahan rakyat.
“Saya lihat Bank Jabar sekarang makin profesional dan makin cepat kerjanya. Itu langkah bagus agar bisa bersaing dengan bank nasional. Ada perubahan mendasar dalam pelayanan publik, lebih cepat dan profesional,” ujarnya.
Maruar menegaskan bahwa percepatan layanan pembiayaan perumahan harus dibarengi dengan edukasi keuangan bagi masyarakat, agar mereka lebih siap memanfaatkan program-program pemerintah tanpa terjebak utang konsumtif.
Editor : Frizky Wibisono