Selain Cetak Rekor Muri, Bazar UMKM di Karawang Catat Perputaran Uang Fantastis Hingga Miliaran

KARAWANG, iNEWSKarawang.id – Bazar UMKM di Lapangan Karangpawitan yang digelar sejak 1 September 2025 dalam rangka Hari Jadi Karawang ke-392 mencatat perputaran uang yang fantastis. Hingga Minggu (7/9/2025), omzet transaksi para pelaku UMKM telah menembus Rp1,68 miliar.

Kepala Dinas Koperasi dan UKM Karawang, Dindin Rachmadhy, menyebutkan bahwa perputaran uang meningkat signifikan dari hari ke hari.

Baca Juga

Bapenda Karawang Luncurkan Fitur E-SPPT, Wajib Pajak Bisa Cetak SPPT Secara Mandiri

“Senin omzetnya Rp37 juta, Selasa Rp71 juta, Rabu Rp129 juta, Kamis Rp161 juta, Jumat Rp201 juta, dan Sabtu naik jadi Rp296 juta. Jadi sampai Sabtu totalnya Rp896 juta, lalu Minggu sudah menembus Rp1,68 miliar,” ujar Dindin.

Menurutnya, target awal Bazar UMKM hanya Rp1,4 miliar selama dua pekan pelaksanaan. Namun capaian pada pekan pertama sudah jauh melampaui ekspektasi.

“Kalau tren ini berlanjut, omzet bisa mencapai Rp2,3 sampai Rp2,5 miliar sampai penutupan tanggal 14 September nanti,” tambahnya.

Baca Juga

Pengedar Uang Palsu Diringkus Polres Karawang, Terancam 15 Tahun Penjara

Kesuksesan Bazar UMKM ini juga tidak lepas dari berbagai acara pendukung yang digelar bersamaan, seperti Aornas, Karawang Mengaji, hingga kegiatan dinas-dinas terkait yang memancing kehadiran masyarakat.

“Masih ada event pembukaan Bupati Cup di pekan kedua. Kami berharap ini juga bisa menambah daya tarik pengunjung agar omzet UMKM terus meningkat,” jelas Dindin.

Bazar UMKM Lapangan Karangpawitan menjadi salah satu kegiatan utama peringatan HUT Karawang ke-392. Bahkan, Bupati Karawang Aep Syaepuloh menargetkan rekor MURI melalui ajang ini.

Baca Juga

Jadwal Imsak dan Buka Puasa Hari ke 11 Ramadhan 1444 Hijriah 2023 di Karawang

Antusiasme masyarakat yang tinggi membuat pemerintah daerah berencana untuk menyiapkan agenda rutin serupa di masa mendatang.

“Harapannya, event-event seperti ini bisa terus berlanjut dan menjadi pemicu pertumbuhan ekonomi lokal tanpa mengganggu kegiatan perekonomian lainnya,” pungkas Dindin.

Editor : Frizky Wibisono