get app
inews
Aa Text
Read Next : Sejarah Masuknya Islam ke Tanah Betawi Terkuak

Yuk, Simak! Gambaran Shiratal Mustaqim dalam Alquran

Jum'at, 25 Juli 2025 | 13:04 WIB
header img
Gambaran Shiratal Mustaqim dalam Alquran. Ilustrasi/Freepik

JAKARTA, iNewsKarawang.id-Menurut ajaran Islam, Jembatan Shirathal Mustaqim diyakini sebagai jembatan yang dibentangkan di atas neraka. 

1. Jembatan Shiratal Mustaqim

Jembatan ini menjadi penentu nasib akhir setiap jiwa. Bagi mereka yang terjatuh akan tergelincir ke dalam api neraka sebagai balasan atas perbuatan selama di dunia.

Dalam setiap rakaat sholat, umat Islam memohon kepada Allah agar ditunjukkan kepada shiratal mustaqim, jalan yang lurus. Permohonan ini tak sekadar lafaz, tetapi merupakan inti dari petunjuk hidup dalam Islam. 

Shiratal mustaqim tak hanya gambaran jalan secara harfiah, tetapi sebuah panduan ilahi untuk hidup benar, lurus, dan selamat dunia akhirat. Secara bahasa, shiratal mustaqim berasal dari dua kata yakni shirath “jalan” dan mustaqim “lurus” atau “tepat”. 

Dalam Surat Al-Fatihah ayat 6, Allah mengajarkan umat Islam untuk selalu memohon :

ٱهْدِنَا ٱلصِّرَٰطَ ٱلْمُسْتَقِيمَ

Ihdina shiratal mustaqim

Artinya : “Tunjukilah kami jalan yang lurus.” (QS. Al-Fatihah: 6)

2. Gambaran Shirotol Mustaqim

Melansir laman NU, Rabu (23/7/2025), gambaran Jembatan ash-Shirath, sebagaimana dapat ditemukan secara rinci dalam sebuah riwayat yang disampaikan oleh Ibnu Mas‘ud dan diriwayatkan oleh ath-Thabrani. 

Rasulullah SAW bersabda:

يُوضَعُ الصِّرَاطُ عَلَى سَوَاءِ جَهَنَّمَ مِثْلَ حَدِّ السَّيْفِ الْمُرْهِفِ مَدْحَضَةٌ مَزَلَّةٌ عَلَيْهِ كَلَالِيبُ مِنْ نَارٍ يَخْتَطِفُ بِهَا فَمُمْسِكٌ يَهْوِي فِيهَا وَمَصْرُوعٌ؛ وَمِنْهُمْ مَنْ يَمُرُّ كَالْبَرْقِ فَلَا يَنْشَبُ ذَلِكَ أَنْ يَنْجُوَ ثُمَّ كَالرِّيحِ فَلَا يَنْشَبُ ذَلِكَ أَنْ يَنْجُوَ ثُمَّ كَجَرْيِ الْفَرَسِ ثُمَّ كَسَعْيِ الرَّجُلِ ثُمَّ كَرَمَلِ الرَّجُلِ ثُمَّ كَمَشْيِ الرَّجُلِ، ثُمَّ يَكُونُ آخِرُهُمْ إنْسَانًا رَجُلٌ قَدْ لَوَّحَتْهُ النَّارُ وَلَقِيَ فِيهَا شَرًّا ثُمَّ يُدْخِلُهُ اللَّهُ الْجَنَّةَ بِفَضْلِهِ وَكَرَمِهِ وَرَحْمَتِهِ   

Artinya: Jembatan al-Sirath dipasangkan di tengah-tengah Jahanam seperti pedang tipis yang sangat tajam. Ia sebuah jembatan yang licin dan menggelincirkan. Di atasnya penuh besi-besi pengait dari api yang siap menyambar, mengait, dan menghempaskan ke neraka. 

Di antara mereka ada orang yang melintas secepat petir. Dia berhasil selamat dan tak melekat (bergelantung) pada jembatan. Ada pula yang melintas secepat angin. Dia berhasil selamat dan tak melekat di atasnya. Ada pula yang melintas secepat kuda. Ada pula yang melintas seperti orang berlari. Ada pula yang melintas seperti orang berjalan cepat. Ada pula yang berjalan seperti orang berjalan normal. Dan manusia yang terakhir melintas adalah seorang laki-laki yang telah hangus terbakar api dan menghadapi kesulitan di atasnya, kemudian dimasukkan Allah ke dalam surga berkat karunia, kemuliaan, dan rahmat-Nya.

“Sampai kepada-ku bahwa jembatan ini (As Shirath) lebih lembut dari rambut dan lebih tajam dari pedang,” (HR. Imam Muslim).

Editor : Boby

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut