SDN 5 Kraton Pandeglang Terancam Ditutup, Tak Ada Siswa Mendaftar

PANDEGLANG, iNewsKarawang. id-Akibat kekurangan murid, Sekolah Dasar Negeri (SDN) Karaton 5 di Kampung Parung Sentul, Kelurahan Karaton, Kecamatan Majasari, Kabupaten Pandeglang, Banten, terancam ditutup. Pasalnya di tahun ajaran 2025-2026 tidak ada siswa yang mendaftar.
Kepala SDN Karaton 5, Tati Patmawati mengeluh, k
ondisi ini berlangsung sudah lumayan lama. Di tahun ajaran 2024-2025 hanya ada dua murid yang mendaftar di sekolah yang berlokasi di pusat Kota Pandeglang.
"Saat memasuki tahun ajaran baru 2024-2025, jumlah murid yang mendaftar sudah sedikit. Hanya ada dua orang," kata Kepala SDN Karaton 5, Tati Patmawati, Rabu (9/7/2025).
Kendati hanya dua murid, proses KBM tetap berjalan seperti biasanya, sesuai dengan kurikulum. "Guru tetap semangat mengajar. Namun memang jumlah siswanya yang sedikit," katanya.
Memasuki tahun ajaran baru 2025-2026 tidak ada anak murid baru yang mendaftar ke sekolah. Jadi tahun ajaran baru ini SDN Karaton 5 tidak mendapatkan murid baru.
"Tidak adanya murid baru yang mendaftar ke sekolah ini disebabkan dua hal. Pertama, sudah lama warga mengetahui kalau sekolah ini akan dimerger karena setiap tahunnya jumlah pendaftar terus menurun," katanya.
Selain wacana merger, para orang tua juga melihat kondisi bangunan sekolah. Pada saat ini kondisinya memprihatinkan karena memang mengalami kerusakan pada bagian kursi, pintu, dan atapnya.
"Kalau saya tentu berharap agar segera direalisasikan untuk dimerger, agar proses KBM berjalan secara optimal," katanya.
Sementara itu, Kasi Kurikulum Sekolah Dasar (SD) Dindikpora Pandeglang, Rahmatullah, mengatakan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan Koordinator Wilayah (Korwil) pendidikan setempat untuk mencari solusi atas persoalan tersebut.
“Memang sekolah itu berada di pojok (ujung), dan populasi anak di sekitar situ kurang. Jadi kemungkinan akan ada penggabungan (merger) sekolah,” kata Rahmatullah.
Lokasi SDN Karaton 5 yang berada di ujung membuat sekolah kesulitan mendapatkan siswa baru, sehingga keberlangsungan operasional sekolah dipertanyakan.
Ia juga menambahkan, saat ini Dindikpora tengah mengevaluasi potensi penyaluran siswa ke sekolah lain yang lebih dekat dan memiliki jumlah murid yang cukup.
“Nanti kita lihat hasil penerimaan siswa baru (SPMB). Kalau memang ada sekolah terdekat yang masih bisa menampung mereka, kita akan arahkan siswa ke sana. Tapi tetap harus ada kesepakatan dari wali murid,” jelasnya.
Editor : Boby