Berpuasa di bulan Ramadhan hukumnya wajib untuk orang dewasa, tetapi tidak wajib bagi anak-anak yang belum baligh. Namun, sedari dini sebaiknya anak-anak diajarkan untuk berpuasa agar kelak mereka sudah terbiasa menjalankan puasa di bulan Ramadhan.
Selain belajar berpuasa, anak-anak juga harus diajarkan untuk mencintai bulan Ramadhan. Jika sudah mencintai bulan Ramadhan, anak-anak akan merasa senang menjalani aktivitas di bulan Ramadhan seperti berbuka, sahur, dan sholat tarawih.
Nah, berikut 5 tips melatih anak puasa ramadan ala Psikolog Miftahul Hayati, M. Psi, dikutip dari YouTube Halo Awal Bros.
1. Berikan contoh
Anak-anak biasanya selalu mengikuti kebiasaan orangtuanya. Oleh karena itu, berikan contoh kegiatan apa saja yang dilakukan selama bulan Ramadhan, mulai dari sahur, puasa, beribadah, hingga berbuka. Anda juga bisa melibatkan si kecil dalam mempersiapkan makanan untuk sahur dan berbuka. Tanyakan kepada anak Anda makanan apa yang ingin mereka santap untuk sahur dan berbuka. Dengan begitu, mereka pun akan semakin bersemangat dalam berpuasa
2. Memberikan penjelasan
Anak kecil masih belum mengetahui banyak hal. Nah, sembari memberikan contoh, jelaskan kepada si kecil terkait makna berpuasa, manfaat, hikmah, serta hal-hal yang dianjurkan selama berpuasa. Selain itu, jelaskan juga beberapa tradisi ketika bulan Ramadhan, seperti ngabuburit, tarawih, sahur, tadarus, bersedekah, melakukan zakat fitrah, dan masih lainnya. Anda bisa melibatkan anak Anda dalam sebuah diskusi dan ceritakan kisah tentang kapan Anda mulai berpuasa. Buatlah suasana menjadi seru dan menghibur, sehingga anak Anda antusias dan siap untuk mencoba puasa.
3. Latihan secara berkala
Ketika anak sudah ingin berpuasa, latihlah mereka untuk menahan haus dan lapar sesuai kemampuan mereka. Misalnya, katakan kepada anak jika mereka puasa setiap selesai makan dan katakan mereka sedang berbuka jika mereka mulai lapar. Ketika mereka kenyang, ucapkan lagi jika mereka sedang berpuasa hingga tiba waktunya berbuka kembali.
Berikan jeda waktu antara makan dan berpuasa secara bertahap, bisa dengan berpuasa setengah hari. Misalnya dari jam 6 pagi hingga 12 siang, bisa juga dilanjutkan puasa lagi setelah makan siang hingga tiba waktu berbuka puasa. Ketika anak sudah terbiasa dan mampu puasa setengah hari, perpanjang masa puasanya, misal dari jam 6 pagi hingga jam 3 sore, begitu seterusnya hingga bisa puasa sehari penuh. Sesuaikan saja dengan kemampuan dan usia anak.
4. Berikan motivasi
Jangan mengolok-olok anak jika mereka tidak berpuasa. Sebaliknya, berikanlah motivasi dengan menjelaskan bahwa semua orang bisa berpuasa, termasuk anak-anak. Dengan begitu, mereka bisa ikut terangsang untuk ikut berpuasa.
Selain memberikan motivasi anak untuk berpuasa, berikan juga dorongan untuk juga mempelajari doa-doa. Jelaskan kepadanya dengan cara yang menarik bahwa puasa, shalat dan melaksanakan lima rukun lainnya bisa membuat Allah senang dan membuka pintu ke surga. Jangan lupa, jelaskan pula pentingnya surga dan melakukan perbuatan baik.
5. Berikan penghargaan
Berikan sebuah penghargaan sebagai bentuk apresiasi telah puasa. Memberikan apresiasi memang tak harus berupa benda, bisa berupa pujian ataupun waktu luang untuk bermain dengan anak. Tetapi, menurut Psikolog Miftahul Hayati, anak-anak lebih menyukai penghargaan yang bisa dilihat secara kasat mata, seperti menyediakan makanan kesukaan anak, memberikan makanan ataupun minuman yang jarang mereka dapatkan ketika tidak berpuasa, mainan, dan lain-lainnya.
Editor : Boby