Wamen Investasi Sebut Gangguan Premanisme ke Investor Mulai Menurun

JAKARTA, iNewsKarawang.id-Gangguan premanisme terhadap kegiatan investasi di Indonesia kini mulai mengalami penurunan.
Demikian diklaim oleh Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi Todotua Pasaribu.
1. Kondisi Semakin Membaik
Menurut Todotua, laporan dari para Kapolda setiap Minggu menunjukkan kondisi yang semakin membaik.
"Setiap Minggu teman-teman Kapolda kasih report, cerita sudah mulai jauh menurun kondisionalnya sekarang," ungkapnya, Kamis (19/6/2025).
Todotua mengatakan, pemerintah secara aktif melakukan road show ke luar negeri untuk bertemu langsung dengan para investor dan membahas berbagai kendala yang dihadapi di lapangan, termasuk masalah premanisme dan perizinan.
2. Laporan Premanisme
Todotua menegaskan pemerintah akan selalu menindaklanjuti laporan premanisme, mengingat tidak sedikit kasus pemerasan oleh premanisme selama ini membuat investor mengundurkan diri untuk bekerja sama dengan Indonesia.
Salah satu kasus yang disoroti Todotua adalah dugaan pemalakan proyek pembangunan pabrik Chandra Asri Alkali (CAA) senilai Rp5 triliun. Kasus ini melibatkan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kota Cilegon serta sejumlah organisasi kemasyarakatan (ormas).
3. Proses Hukum
Todotua menegaskan bahwa proses hukum atas kasus tersebut sedang berjalan dan pemerintah terus berkoordinasi dengan kepolisian daerah dan situasi di lokasi kini mulai kondusif.
Untuk diketahui, Proyek PT CAA ini merupakan proyek yang termasuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2025-2029 sebagai Proyek Strategi Nasional (PSN) berdasarkan Perpres Nomor 12 Tahun 2025.
Proyek PT CAA ini juga termasuk dalam proyek hilirisasi yang didorong oleh Pemerintah melalui Pembangunan produk hilirisasi produk petrokimia, dengan potensi nilai ekspor mencapai sekitar Rp35-40 triliun hingga tahun 2040.
Berdasarkan data Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM, realisasi investasi pada triwulan pertama 2025 di Provinsi Banten mencapai Rp31,1 triliun.
Editor : Boby