Wamentan Ajak Gen Z Jadi Petani, Penghasilan Menjanjikan dan Bukan Pekerjaan Kuno

JAKARTA, iNewsKarawang.id-Wakil Menteri Pertanian Sudaryono mengatakan, anak muda, khususnya generasi Z (Gen Z) didorong memaksimalkan sektor pertanian. Pasalnya, sumber penghasilan sebagai petani kini sangat menjanjikan.
Lanjut Sudaryono, pertanian saat ini tidak lagi identik dengan pekerjaan kotor dan kehidupan pas-pasan. Sektor ini telah berkembang menjadi industri modern yang berorientasi bisnis dan ekspor.
Sudaryono menegaskan, anak muda harus ambil peran. Hari ini kita satukan gerakan pemuda pertanian dalam Forum Petani Muda Indonesia. "Kita ingin lahirkan lebih banyak petani dan pengusaha muda yang bisa menjadi motor penggerak pertanian,” ujar Sudaryono, dikutip dari instagram resmi @ditjenperkebunan pada Sabtu (14/6/2025).
Ia menjelaskan, Kementerian Pertanian pun telah meluncurkan berbagai program yang menyasar anak muda. Hingga saat ini, lebih dari 300 ribu anak muda telah terlibat dalam program pembinaan, dengan lebih dari 30 ribu petani muda telah mandiri dan berhasil mengelola usaha pertaniannya.
Disebutkan, beberapa dari mereka bahkan telah menembus pasar ekspor, baik dalam bentuk sayuran, buah-buahan, gula kelapa, maupun gula aren.
Sudaryono menekankan pentingnya regenerasi petani sekaligus penguatan peran pemuda sebagai pelaku utama pertanian modern.
Selain itu, Kementan juga memberikan dukungan menyeluruh mulai dari pelatihan metode bertani modern, pengemasan produk, hingga pelatihan pascapanen dan perawatan tanaman.
“Kami ingin mereka yang sudah mandiri dapat menjadi role model dan membimbing generasi berikutnya,” tambahnya.
Sudaryono, yang juga merupakan putra seorang petani dari Grobogan, Jawa Tengah, menyampaikan bahwa pemerintah sangat terbuka untuk mendukung inisiatif anak muda dalam bertani, termasuk melalui akses pelatihan, teknologi, serta pemasaran.
Pemerintah berharap, melalui penguatan komunitas dan dukungan program, pertanian bisa menjadi salah satu sektor strategis yang digerakkan oleh generasi muda menuju kemandirian pangan nasional.
Editor : Boby