Pemkab Karawang Dorong Kestabilan Pangan Lewat Program FDP dan Kios Pangan

KARAWANG, iNEWSKarawang.id – Pemerintah terus berupaya menjaga stabilitas pangan melalui Program Fasilitasi Distribusi Pangan (FDP) dari Badan Pangan Nasional (Bapanas). Di Kabupaten Karawang, program ini difokuskan pada komoditas beras dan digerakkan melalui Gerakan Pangan Murah (GPM).

Kepala Bidang Pangan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Karawang, Yazid Bustomi, menyampaikan bahwa tahun ini direncanakan 60 titik GPM di seluruh wilayah Karawang, termasuk dalam kegiatan Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan (PATEN).

Baca Juga

Pemkab Karawang Siapkan Toilet Bio Portable di Kawasan Candi Batujaya

“Setiap titik GPM yang digelar dalam kegiatan PATEN akan disiapkan 1–2 ton beras, dan tersebar di 30 kecamatan. Selain beras, tersedia juga komoditas lain seperti sayur mayur, daging, telur, tepung, dan gula pasir,” ujar Tomi, Selasa (27/5/2025).

Distribusi beras ini didukung oleh 9 Gapoktan dari wilayah Rengasdengklok, Tirtajaya, Pedes, Karawang Barat, Karawang Timur, Purwasari, dan Lemahabang. Masing-masing kelompok menyuplai sekitar 12 ton beras, dengan total distribusi mencapai 108 ton.

“Alhamdulillah, GPM ini efektif menjaga kestabilan harga pangan di Karawang, termasuk lewat pengadaan kios pangan,” tambahnya.

Kios pangan yang baru saja diluncurkan juga menyediakan minyak goreng, tepung terigu, dan produk olahan dari Kelompok Wanita Tani (KWT) binaan DPKP. Meski masih terbatas, beras dan minyak dipastikan tersedia setiap hari kerja.

Tomi menegaskan, sesuai arahan Bupati Karawang dan Bapanas, kios pangan ini harus berjalan secara berkelanjutan, bukan sekadar kegiatan seremonial.

“Ke depan akan kami lengkapi dengan komoditas lain, termasuk hasil tani dari petani lokal. Tapi disarankan yang daya tahannya cukup lama, agar stok tetap terjaga,” jelasnya.

Baca Juga

FLS3N Karawang Dimulai, Disdikpora: Ini Bukan Cuma Lomba, Tapi Pembentukan Karakter

Melalui upaya ini, Ia berharap masyarakat bisa mendapatkan kebutuhan pokok dengan harga yang lebih terjangkau, sekaligus membuka ruang bagi petani lokal untuk menyalurkan hasil panennya.

Editor : Frizky Wibisono