get app
inews
Aa Text
Read Next : Presiden Prabowo Subianto Didampingi Erick Thohir Resmikan 17 Stadion Berstandar FIFA

Gegara Kena Sanksi FIFA, Timnas Indonesia Alami Kerugian Jelang Lawan China

Minggu, 11 Mei 2025 | 19:51 WIB
header img
Timnas Indonesia kala berlaga. (Foto: PSSI)

JAKARTA, iNewsKarawang.id-FIFA telah menjatuhkan sanksi tegas kepada PSSI. Hukuman tersebut pun bakal membuat Timnas Indonesia alami kerugian jelang melawan Timnas China dalam lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.

Pertandingan Timnas Indonesia vs China akan digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, pada 5 Juni 2025. Dengan sanksi yang kini didapat, jumlah penonton dalam laga itu bakal dikurangi.

1. Sanksi FIFA

Ya, PSSI mendapat 2 sanksi dari FIFA buntut ulah suporter di laga Timnas Indonesia vs Bahrain yang berlangsung di SUGBK pada 25 Maret 2025. Kala itu, FIFA menilai suporter melakukan tindakan diskriminatif saat laga melawan Bahrain.

Hal tersebut diungkapkan oleh Exco PSSI, Arya Sinulingga. Arya menyebut FIFA telah mengirimkan surat resmi kepada PSSI yang merujuk pada referensi FDD 2338 tentang Pasal 18 terkait diskriminasi. Menurut laporan sistem monitoring FIFA, suporter Indonesia paling aktif di tribun utara dan selatan.

Insiden diskriminasi terjadi pada menit ke-80 di sektor 19. Kala itu, sekira 200 suporter tuan rumah terdengar meneriakkan slogan xenofobia yang dinilai melanggar prinsip kesetaraan FIFA.

“Jadi kemarin kita sudah dapat surat dari FIFA tentang referensi FDD 2338 Pasal 18 diskriminasi. Keputusan dari FIFA bahwa PSSI harus bertanggung jawab terhadap prilaku diskriminatif suporter pada saat Indonesia melawan Bahrain yang dimainkan 25 Maret 2025,” kata Arya.

Buntut kejadian itu, FIFA memberi 2 hukuman kepada PSSI. Sanksi itu berupa denda sebesar Rp400 juta dan pengurangan jumlah penonton.

2. Kerugian untuk Timnas Indonesia Jelang Lawan China

Hukuman ini pun jadi kerugian Timnas Indonesia yang akan segera berlaga melawan China. Laga kesembilan Grup C babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 itu diketahui akan digelar di SUGBK pada 5 Juni 2025.

Kerugian muncul karena adanya pengurangan jumlah penonton. Pembatasan penonton yang diterapkan FIFA sebesar 15 persen dari total kapasitas stadion. Hal ini terutama akan terjadi di tribun belakang gawang, yaitu tribun utara dan selatan.

Akan tetapi, FIFA memberikan opsi lain. Kursi-kursi yang ditutup itu masih boleh diisi, asalkan diberikan kepada komunitas khusus, seperti kelompok antidiskriminasi, pelajar, perempuan, atau keluarga. Namun, mereka harus membawa spanduk bertema antidiskriminasi.

FIFA juga meminta PSSI menyusun rencana tempat duduk secara detail dan mengirimkannya 10 hari sebelum laga. Selain itu, PSSI diminta membuat rencana komprehensif untuk melawan tindakan diskriminasi di sepakbola nasional.

“Kemudian yang kedua, PSSI diperintahkan FIFA untuk memainkan pertandingan berikutnya dengan jumlah penonton terbatas. Dengan menutup sekitar 15 persen kursi tersedia. Ini terutama di tribun di belakang gawang. Artinya yang di utara dan Selatan. Kita harus memberikan plan kepada FIFA soal rencana tempat duduk 10 hari sebelum pertandingan,” ucap Arya Sinulingga, dikutip dari keterangan yang diterima Okezone, Minggu (11/5/2025). 

“Ini adalah hal berat bagi kita. FIFA punya prinsip kesetaraan, kemanusiaan, dan saling menghargai. Tidak boleh ada hate speech, ujaran kebencian, rasisme, atau xenofobia. Kita harus tanggung bersama-sama dan mulai melakukan edukasi serta literasi,” lanjutnya.

Laga melawan China sendiri jadi krusial untuk Timnas Indonesia. Sebab, hasil laga itu bakal turut menentukan nasib skuad Garuda dalam jaga asa lolos ke Piala Dunia 2026.

Kini, Timnas Indonesia masih menempati urutan keempat di klasemen sementara Grup C babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia. Jika bisa terus pertahankan posisinya, Timnas Indonesia akan lolos ke babak keempat kualifikasi.

Editor : Boby

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut