get app
inews
Aa Text
Read Next : Peringati Hari Kartini 2024, Sri Mulyani Sebut Wanita Miliki Kemampuan untuk Maju dan Merdeka

Mengenang Perjuangan Kartini di Dunia Pendidikan hingga Lahirnya Beasiswa

Senin, 21 April 2025 | 07:44 WIB
header img
Perjuangan RA Kartini di Dunia Pendidikan (Foto: Okezone)

JAKARTA, iNewsKarawang. id-Catatan sejarah penting bagi Bangsa Indonesia, setiap tanggal 21 April diperingati hari Kartini

Raden Adjeng Kartini adalah seorang tokoh Jawa dan Pahlawan Nasional Indonesia. Kartini dikenal sebagai pelopor kebangkitan perempuan Pribumi Nusantara.

1. Hari Kartini

Presiden Soekarno mengeluarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 108 Tahun 1964, tanggal 2 Mei 1964, yang menetapkan Kartini sebagai Pahlawan Kemerdekaan Nasional sekaligus menetapkan hari lahir Kartini, tanggal 21 April, untuk diperingati setiap tahun sebagai hari besar yang kemudian dikenal sebagai Hari Kartini.

2. Perjuangan Kartini di Dunia Pendidikan

Pada masa era sebelum kemerdekaan, telah ada program beasiswa yang diberikan untuk rakyat Indonesia. Beasiswa ini di antaranya berasal dari orang asing yang merupakan warga Belanda.

Adanya beasiswa ini menambah semangat warga Indonesia dalam menuntut ilmu.

Pada zaman tersebut, kondisi pendidikan Indonesia masih didominasi oleh pihak Belanda. 

Beasiswa ini dicetuskan oleh Conrad T. ('Coen') Van Deventer. Ketika itu pada 1880, ia baru saja lulus dari Universitas Leiden. Ia bersama sang istri Elizabeth Maas pergi ke Indonesia. 

Diketahui Van Deventer adalah teman Bupati Jepara pada 1881.

Pada kunjungannya, ia bertemu dengan putri sang Bupati Jepara yang tak lain adalah RA Kartini. Pada 1897, Van Deventer dan Maas kembali ke Belanda. Melihat kondisi Indonesia, ia mengatakan bahwa Belanda, yang telah banyak mengambil dari Indonesia, mempunyai kewajiban moral terhadap Indonesia.

Pada 1912, setelah terpilih menjadi Senat Belanda, Van Deventer dan sang istri kembali ke Indonesia. 

Van Deventer dan Elizabeth Maas kala itu sangat dipengaruhi oleh surat-surat Kartini. Beberapa tahun kemudian, Van Deventer, Maas, beserta rekan-rekannya mengumpulkan dana untuk membangun yayasan.

Pada 1915 setelah kematian Van Deventer, teman-teman serta sang istri mendirikan Yayasan Van Deventer.

Selain itu, didirikan pula Yayasan Kartini, Yayasan Max Havelaar, dan Yayasan Tjandi.

Yayasan Van Deventer menyediakan sekolah menengah untuk perempuan Indonesia. Bersama Yayasan Kartini, Yayasan Van Deventer telah membuat perbedaan dalam kehidupan perempuan muda dan wanita Indonesia.

Elizabeth Maas wafat pada 1942. Ia meninggalkan sebagian besar kekayaannya, yang kemudian digunakan untuk mendirikan sebuah yayasan baru. 

Nama yayasan tersebut adalah Yayasan Van Deventer-Maas. 

Pada April 1947, Van Deventer-Maas Stichting secara resmi didirikan. 
Yayasan Max Havelaar memberikan dukungan berupa pinjaman bebas bunga bagi sebagian kecil mahasiswa muda Indonesia untuk belajar di Belanda. 

Diketahui Yayasan Max Havelaar merupakan bagian dari Van Deventer-Maas Stichting.

Van Deventer-Maas Stichting ini terdiri dari Yayasan Max Havelaar, Yayasan Van Deventer, Yayasan Kartini, dan Yayasan Tjandi. Keempat yayasan tersebut terbentuk sekitar 1912 usai Van Deventer terpilih menjadi Senat Belanda.

Dia bersama sang istri dan temannya mengumpulkan dana guna membangun empat yayasan tersebut. Pendirian Van Deventer-Maas Stichting bertujuan untuk mempromosikan pendidikan Indonesia.

Editor : Boby

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut