Sedikitnya 19 Rumah Rusak Gegara Cuaca Ekstream di Karawang

KARAWANG, iNEWSKarawang.id – Cuaca ekstrem kembali melanda Kabupaten Karawang. Hujan deras yang disertai angin kencang pada Kamis (6/2/2025) menyebabkan 19 rumah rusak dan berdampak pada 74 warga. 

Akibat kondisi ini, sebanyak 14 orang terpaksa mengungsi karena rumah mereka mengalami rusak berat.

Baca Juga

Didatangi Gubernur Gegara Lalai, Kepsek SMAN 4 Karawang Minta Maaf

Kepala Bidang Darurat dan Logistik (Darlog) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karawang, Ferry Muharam, mengungkapkan bahwa hujan dengan intensitas tinggi dan angin kencang menyebabkan berbagai tingkat kerusakan pada rumah warga.

“Dari total 19 rumah yang terdampak, tiga di antaranya mengalami kerusakan ringan, 12 rumah rusak sedang, dan empat rumah mengalami rusak berat. Ada 74 warga yang terdampak, di mana 14 orang di antaranya harus mengungsi,” jelas Ferry, Kamis,(6/2/2025).

Wilayah yang terdampak bencana ini tersebar di delapan desa, yaitu Adiarsa Timur, Pamekaran, Karangtanjung, Telukbuyung, Cikarang, Pulokalapa, Sukaratu, dan Sarijaya.

"Ada yang rusak karena tertimpa pohon dan ada juga yang rusak karena memang pondasi rumah yang rawan tersapu angin kencang," katanya.

Lanjutnya, tim Satuan Tugas (Satgas) BPBD Karawang bersama aparatur desa dan unsur Musyawarah Pimpinan Kecamatan (Muspika) langsung turun ke lokasi kejadian untuk melakukan assessment.

"Tim juga berkoordinasi dengan berbagai pihak guna memastikan bantuan logistik bagi para korban dapat segera tersalurkan," terangnya.

Baca Juga

Dua Narapidana Terorisme di Lapas Karawang Ikrar Janji Setia NKRI

BPBD Karawang telah mendistribusikan bantuan logistik kepada warga terdampak, termasuk makanan, selimut, serta kebutuhan pokok lainnya bagi para pengungsi.

Meskipun tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini, BPBD Karawang mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap kemungkinan cuaca ekstrem yang masih berpotensi terjadi dalam beberapa hari ke depan.

“Kami mengingatkan warga, khususnya yang berada di wilayah rawan bencana, agar selalu berhati-hati dan segera melapor jika terjadi kondisi darurat. Jika curah hujan tinggi dan angin kencang kembali terjadi, sebaiknya mencari tempat perlindungan yang lebih aman,” tutur Ferry.

Editor : Frizky Wibisono