Tambahan Tukin Guru dan Pendidikan Anak Putus Sekolah Jadi Dua Program Unggulan Disdikpora Karawang

KARAWANG, iNEWSKarawang.id – Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Karawang, melalui Bidang Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat (PAUD Dikmas), mengalokasikan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun Anggaran 2025 untuk menjalankan dua program unggulan.

Program tersebut mencakup dukungan bagi Anak Tidak Sekolah (ATS) pada jenjang SD, SMP, dan SMA, serta peningkatan tunjangan bagi guru PAUD.

Baca Juga

Transaksi Jual Beli Aset Tersangka Korupsi Dana Tukin Kementerian ESDM Diselisik KPK

Diungkapkan Kepala Seksi PAUD Dikmas Disdikpora Karawang, Sutarman, program pendataan ATS bertujuan membantu peserta didik yang mengalami kendala biaya dalam mengakses pendidikan formal.

“Melalui program ini, kami memberikan bantuan biaya bagi anak-anak yang tidak memiliki kesempatan bersekolah. Mereka akan diarahkan ke pendidikan nonformal agar tetap mendapatkan hak pendidikan,” ujar Sutarman pada Senin (3/2/2025).

Selain itu, kata Sutarman, Disdikpora juga meningkatkan nominal tunjangan insentif bagi guru PAUD dari sebelumnya Rp 400.000 menjadi Rp 500.000 per bulan. Langkah ini diambil guna meningkatkan kesejahteraan tenaga pendidik di Karawang.

Baca Juga

KPK Resmi Tahan 9 Tersangka Dana Tukin Kementerian ESDM

“Kesejahteraan guru menjadi prioritas kami. Jika mereka sejahtera, maka proses belajar mengajar akan berjalan lebih baik, dan hasilnya dapat dirasakan oleh anak-anak didik,” tambahnya.

Selain dua program unggulan tersebut, Disdikpora Karawang juga menaruh perhatian pada pendidikan karakter bagi anak usia dini. 

"Melalui AKSI PAUD, berbagai lomba dan kegiatan akan diselenggarakan untuk membentuk karakter serta meningkatkan keterampilan motorik anak-anak," terangnya.

Sutarman berharap program-program ini dapat meningkatkan akses pendidikan bagi anak-anak kurang mampu serta mendorong peningkatan kualitas pembelajaran di satuan pendidikan PAUD.

“Jika guru PAUD mendapatkan kesejahteraan yang lebih baik, maka mereka dapat lebih fokus dalam mengajar dan membentuk karakter peserta didik dengan maksimal,” pungkasnya.

Editor : Frizky Wibisono