JAKARTA, iNewsKarawang. id-Perihal rencana pemerintah untuk melakukan suntik mati pembangkit listrik tenaga uap (PLTU), Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko buka-bukaan. "Saat ini PLTU belum akan disuntik mati, melainkan akan dihijaukan,"tandasnya di Auditorium Gedung BJ Habibie, Jakarta, Rabu 22 Januari 2025.
Dijelaskannya, penghijauan PLTU ini dengan menggunakan biomassa yang sudah dijalankan di beberapa pembangkit listrik. Selain itu, pihaknya juga menyiapkan pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) untuk mendukung swasembada energi.
"Khusus energi kami fokus di dua hal, pertama untuk membuat PLTU kita lebih hijau karena kita enggak mungkin PLTU yang pakai batubara itu langsung ditutup begitu saja nanti semua gak ada listrik kepanasan enggak bisa pakai AC, jadi itu enggak mungkin kita berupaya menghijaukan energi dengan memanfaatkan biomassa (senyawa organik yang berasal dari tanaman pertanian hingga sampah organik)," jelas Handoko.
1. BRIN Siapkan PLTN
Saat ini, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) sedang menyiapkan pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN). BRIN pernah mengungkapkan pengujian dan pengoperasian pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) komersial pertama di Indonesia berlangsung dalam rentang waktu 2030 hingga 2034.
"Kedua tentu solusi jangka panjangnya adalah PLTN kami juga menyiapkan untuk PLTN menjadi salah satu opsi utama juga dan BRIN itu nuklir agency," kata Kepala BRIN Laksana Tri Handoko.
2. Dukung Swasembada Energi dan Pangan
Handoko juga menyebut BRIN diminta fokus dengan swasembada pangan hingga ekonomi berbasis pengetahuan dan berkelanjutan di era kepemimpinan Presiden Prabowo.
"Yang kami klaster ada swasembada pangan, kami memang diminta fokus salah satunya untuk mendukung Asta Cita terkait swasembada pangan dan swasembada energi selain ekonomi berbasis pengetahuan yang berkelanjutan," ungkapnya.
3. Penjelasan Menteri ESDM Bahlil
Lahadalia soal Suntik Mati PLTU
Di tempat terpisah, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia membawa kabar terbaru soal rencana suntik mati atau pensiun dini Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) batu bara, yang menjadi bagian dari transisi menuju energi bersih.
Bahlil mengatakan, PLTU yang belum mengalami pensiun dini saat ini masih dapat beroperasi. Bahkan, pemberhentian operasionalnya masih harus dipertimbangkan. Sedangkan, PLTU yang tengah menjalani fase pensiun dini akan tetap dipensiunkan.
"Pensiun dini PLTU yang sudah pensiun kita pensiunkan, tapi yang belum berjalan sebagaimana mestinya aja," ujar Bahlil di Kementerian ESDM, Jumat (17/1/2025).
Salah satu pembangkit yang bakal disuntik mati adalah PLTU Cirebon-1. Pada pertengahan 2024 lalu, pemerintah mengungkapkan bahwa PLTU Cirebon-1 akan pensiun dini.
Hanya saja, rencana suntik mati PLTU berkapasitas 660 megawatt (MW) di Jawa Barat itu masih dikaji kembali di internal pemerintah. Lantaran, ada sederet tantangan yang membuat aksi penghentian tak kunjung direalisasikan hingga kini.
Editor : Boby