JAKARTA, iNewsKarawang. id-Stok pupuk bersubsidi di Provinsi Banten dipastikan tersedia, sehingga tidak ada hambatan dalam menghadapi musim tanam.
Demikian dikatakan Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) dalam keterangan tertulisnya, Jakarta, Senin (13/1/2025).
Menurut Zuulhas, ketika melihat pemaparan dari pupuk (Pupuk Indonesia), sistem distribusinya, pergudangannya, angkutannya, ia kira aman.
"Jadi secara umum, tanggal 10 Januari, barang sudah banyak, sehingga tidak akan ada hambatan pupuk di musim tanam," ujarnya.
1. Dukung Target Swasembada Pangan
Menko Pangan mengapresiasi kerja keras
Pupuk Indonesia dalam mempersiapkan stok pupuk bersubsidi di seluruh Indonesia sesuai dengan regulasi yang ditentukan. Dengan dukungan banyak stakeholder, termasuk Pupuk Indonesia,Menko Pangan semakin optimistis target swasembada pangan tercapai di tahun 2027.
"Saya tambah percaya diri, tambah yakin, kita tidak akan impor beras lagi, tidak perlu menunggu lama, karena semangatnya sudah sama. Terima kasih Pak Dirut Pupuk Indonesia, saya apresiasi kerja keras Bapak. Semangatnya kita percepatan swasembada pangan tahun 2027," kata Menko Pangan.
2. Gudang Pupuk di Banten
Direktur Utama Pupuk Indonesia Rahmad Pribadi menambahkan, gudang yang dikunjungi Menko Pangan merupakan salah satu gudang Pupuk Indonesia yang ada di Banten. Khusus di Provinsi Banten, Pupuk Indonesia memiliki sebanyak delapan gudang, 14 distributor, 441 kios pengecer, 11 sebelas petugas lapangan untuk memastikan distribusi pupuk bersubsidi di Provinsi Banten lancar sesuai amanah Pemerintah.
"Gudang ini berkapasitas 8.000 ton, isinya penuh, stoknya cukup. Jadi tidak hanya sistemnya bagus, tapi stoknya juga ada. Bagi petani yang mau menebus, kita siap melayani," kata Rahmad.
3. Stok Pupuk Subsidi
Adapun stok pupuk bersubsidi di Provinsi Banten per tanggal 9 Januari 2025 mencapai 14. 155 ton. Rinciannya pupuk Urea sebanyak 9.962,9 ton, stok ini lima kali lebih banyak atau 501 persen dari ketentuan minimum yang diatur Pemerintah sebanyak 1.989,4 ton. Berikutnya pupuk NPK sebesar 4.032,1 ton atau 310 persen dari syarat minimal 1.300,3 ton, dan pupuk organik 160 ton.
Dirut Pupuk Indonesia mengungkapkan, keberhasilan Pupuk Indonesia menyalurkan pupuk bersubsidi sejak awal tahun merupakan dukungan banyak pihak, mulai dari Kementerian Koordinator Bidang Pangan, Kementerian Pertanian, dan Kementerian BUMN Republik Indonesia.
"Hasilnya sangat luar biasa, tanggal 1 Januari, petani di seluruh Indonesia sudah bisa menebus. Ini sudah kita buktikan, kalau berkolaborasi, satu visi kita bisa jalan," ujarnya.
Dia juga mendorong petani di Indonesia untuk mengoptimalkan stok pupuk bersubsidi yang telah disiapkan. Adapun realisasi penebusan pupuk bersubsidi di Banten per tanggal 8 Januari 2025 untuk pupuk Urea mencapai 1.923,5 ton, NPK sebanyak 1.541 ton, serta organik 5 ton.
"Pupuk Indonesia juga berkolaborasi dengan Pemerintah Provinsi Banten untuk optimalisasi penebusan pupuk bersubsidi melalui sejumlah program. Kami berharap petani bisa mengoptimalkan stok ini untuk mendukung percepatan swasembada pangan," pungkasnya.
Editor : Boby