get app
inews
Aa Text
Read Next : KPU Karawang Sukses Tingkatkan Partisipasi Pemilih di Pilkada Karawang 2024

Jelang Natal dan Tahun Baru, DPKP Pastikan Stok Pangan di Karawang Aman

Rabu, 11 Desember 2024 | 18:23 WIB
header img
Jelang Natal dan Tahun Baru, DPKP Pastikan Stok Pangan di Karawang Aman. Foto : ilustrasi.

KARAWANG, iNewsKarawang.id - Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Karawang sebut stok pangan dan bahan pokok menjelang perayaan Hari Natal dan Tahun Baru 2025 di Karawang aman.

Hal itu diungkapkan oleh Kepala DPKP Karawang, Rohman melalui Kepala Bidang Pangan DPKP Karawang Yazid Bustomi, Rabu,(11/12/2024).

"Untuk ketersediaan 19 komoditas pangan di Karawang mulai dari daging, beras, minyak, sayur mayur hingga gula dan gula aman atau surplus," ungkap Tomi, Rabu,(11/12/2024).

Lebih lanjut, Ia juga mengatakan jika harga pangan menjelang perayaan hari natal dan tahun baru 2025 masih tergolong stabil.

"Hasil survei dilapangan oleh enumerator pada akhir November lalu, harga beras medium diangka  Rp. 13 ribu perkilogram. Lalu, beras premium Rp.14.500. lalu untuk harga kedelai diangka Rp. 16.500 perkilogram,sedangkan harga garam perkilo Rp. 9 ribu," kata Tomi.

Kemudian, harga sayur mayur dan daging saat ini belum ada kenaikan yang cukup signifikan. Kenaikan mulai dari Rp. 300 hingga Rp.1.500.

"Harga bawang merah Rp.37.375, bawah putih Rp. 37.325, cabe rawit merah Rp.45.700 dan cabe merah kering Rp.36.450," paparnya.

Sementara itu, untuk harga daging ayam ras kini Rp.41.800 perkilogram, telur ayam ras Rp. 30.125 dan daging sapi Rp.113.500. lalu, harga minyak goreng kemasan Rp.20.300 perliter, gula pasir Rp.17.500 perkilo, minyak goreng curah Rp. 17.300 dan terigu curah Rp.10.800.

"Harga daging dan telur ini ada sedikit peningkatan yang cukup signifikan, mulai dari Rp.1.500 hingga Rp.6.000 perkilonya. Ditambah lagi menjelang hari natal dan tahun baru," ucapnya.

Stok Melimpah Daya Beli Menurun

Kendati demikian, ketersediaan stok dan harga komoditas yang masih stabil tidak dengan daya beli masyarakat. 

Menurut Tomi, saat ini ada fenomena penurunan daya beli masyarakat yang disebabkan oleh berbagai faktor.

"Hal ini sudah diprediksi oleh pakar ekonomi, fenomena turunnya daya beli masyarakat ini disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya dampak PHK, e-commerce dan keterbatasan ekonomi," terang Tomi.

Dengan hal tersebut, pihaknya sebagaimana intruksi langsung dari Bapanas untuk melakukan Gerakan Pangan Murah (GPM). 

"kita hanya sebagai pelaksana. Saat ini baru 1 kali, namun nanti rencana bakal menggelar kolaborasi dengan Disperindag untuk kembali menggelar GPM," ujar Tomi.

Dari GPM ini, kata Tomi, diharapkan mampu menekan angka kenaikan harga serta memenuhi kebutuhan pokok masyarakat serta meningkatkan daya beli.

"Itu harapannya, karena disini kita jual bahan pokok dari 19 komoditas dengan harga dibawah pasar, sehingga bisa masuk harganya ke masyarakat," tandasnya.

Editor : Frizky Wibisono

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut