Sosok Korban Gantung Diri Ibu dan Anak Dimata Tetangga

KARAWANG, iNewskarawang.id - Kepergian Komalasari (29), korban gantung diri dan anaknya berinisial DA (9) bukan hanya meninggalkan luka di keluarganya.

Salah satu tetangga Komalasari, Yanti (38) mengaku kehilangan sosok Komalasari. Dirinya terkejut karena kepergiannya harus dengan cara yang tragis.

Baca Juga

Perasaan Kalut Ibu Korban Gantung Diri, Menyendiri Ditengah Keramaian

"Dia orang baik, dia ramah. Walaupun memang enggak pernah cerita masalah dia, tapi dia mau dengerin curhatan orang-orang disekitarnya," ungkap Yanti.

Tidak hanya itu, Komalasari juga dikenal dengan murah tangan. Sebab dirinya mau menolong orang yang tengah kesulitan.

"Dia mau bantu orang, contoh minjemin uang kalau ada yang butuh. Tapi tetep, dia tertutup soal keluarganya," terangnya.

Senada, Ade (42) yang juga tetangga dan kenal Komalasari sejak kecil melihat sosoknya sangat ramah dan murah hati. Bahkan, kata Ade, ketika dia disakiti oleh orang lain pun dia diam.

"Saya kenal dia dari kecil, dia orangnya emang pendiam. Disakitin orang pun dia diam," ujarnya.

Ade juga menyebut jika keseharian Komalasari lebih banyak dirumah. "Lebih sering dirumah. Kalau keluar pun paling ke warung atau nganter anak sekolah dan ngaji," katanya.

Baca Juga

Cerita Kakak Ipar Korban Gantung Diri, Ada Masalah Keluarga Sebelum Kejadian

Dikabarkan sebelumnya, bu dan 2 anak di Desa Palumbonsari, Kecamatan Karawang Timur, Kabupaten Karawang ditemukan gantung diri di rumah. Peristiwa tersebut terjadi pada Kamis,(24/10/2024), dini hari.

Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun oleh reporter iNewskarawang.id, ibu yang berinisial KS (29) dan anak pertamanya bernama DA (9) tewas ditempat namun anak keduanya yang berusia sekitar 6 tahun berhasil selamat.

Pihak kepolisian datang ketika salah satu warga setempat melaporkan peristiwa tersebut. Dan sesampainya di Lokasi, pihak kepolisian langsung menggelar Olah TKP dengan melibatkan suami korban.

Jasad kedua korban kini telah dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Karawang untuk dilakukan otopsi.

Editor : Frizky Wibisono