Sekolah Ini Jadi Pelopor Pendidikan Berbasis Alam di Karawang

KARAWANG, iNewskarawang.id - Berdiri sejak tahun 2010, Sekolah Alam Karawang (SAKA) telah menjadi pelopor pendidikan berbasis alam di Kabupaten Karawang. 

Dikenal dengan kurikulum inovatifnya, SAKA menawarkan pengalaman belajar yang unik, mengintegrasikan pendidikan formal dengan kegiatan di luar kelas yang memanfaatkan lingkungan alam.

Baca Juga

Khawatir Data Diri Dicatut Buat Pinjol? Begini Cara Cek Cuma Pakai KTP

Didin Nurjaya, Kepala SMP SAKA, menjelaskan bahwa pihaknya mengedepankan konsep pembelajaran yang berbeda dari sekolah formal lainnya. 

"Selain belajar di kelas, siswa juga terlibat dalam berbagai aktivitas di luar kelas.” Ungkap Didin.

Lanjutnya, SAKA tidak hanya menyediakan pendidikan untuk tingkat SMP, tetapi juga TK dan SD, serta program pendidikan non-formal gratis untuk masyarakat.

Pendaftaran di SAKA dilakukan secara langsung, melalui proses seleksi yang mencakup psikotes, wawancara orang tua dengan psikolog, dan penilaian langsung terhadap siswa.

"Proses seleksi ini penting untuk memastikan siswa yang diterima sesuai dengan visi dan misi sekolah kami,” tambah Didin.

Dengan kurikulum nasional yang dipadukan dengan pendekatan Sekolah Alam, SAKA menghadirkan program-program menarik seperti Market Day, Ekspedisi, dan Backpacker. 

Baca Juga

Angka Perceraian di Karawang Tahun 2024 Meningkat, Tembus 4.241 Perkara

Bahkan, siswa SD sudah memiliki kesempatan untuk magang di berbagai bidang, seperti industri dan perdagangan.

"Kami sangat memperhatikan minat dan bakat siswa. Setelah evaluasi saat pendaftaran, kami dapat menyalurkan mereka sesuai potensi masing-masing,” ujar Didin.

Selain fokus pada akademis, SAKA juga menanamkan nilai-nilai karakter dan akhlak melalui kegiatan seperti sholat duha berjamaah dan pembinaan rohani. 

“Kami percaya bahwa karakter yang baik akan membantu siswa mencapai prestasi yang lebih tinggi,” jelasnya.

Dengan motto 'Sekolah Arsitek Peradaban', SAKA berharap lulusannya dapat menjadi agen perubahan yang positif di masyarakat. 

“Kami ingin membentuk jati diri siswa agar siap menghadapi dunia luar dan memberikan dampak yang baik,” tuturnya.

Editor : Frizky Wibisono