KARAWANG, iNewskarawang.id - Dalam kurun tiga tahun terakhir tren penyebaran HIV/Aids karena homo seksual terus meningkat di Kabupaten Karawang. Bahkan, kenaikan kasus mencapai 20 persen pertahunnya.
Diungkapkan Yana Aryana, Staf Komisi Penanggulangan Aids Daerah (KPAD) Kabupaten, pada tahun 2020 tercatat laki-laki sebanyak 203 orang tahun 2021 laki-laki sebanyak 179 orang.
Kemudian, Tahun 2022 laki-laki sebanyak 269 orang dan di tahun 2023 laki-laki sebanyak 351 orang. Lalu, mulai dari Januari hingga April 2024, terhitung laki-laki sebanyak 229 orang.
"Faktor penularan (HIV-AIDS) yang sangat dominan saat ini di Kabupaten Karawang itu dari kaum homoseksual. Trennya terus meningkat, penularannya sangat cepat," Ungkap Yana, Rabu,(10/7/2024).
Dalam kesempatan itu, Yana mengungkapkan bahwa masalah HIV/Aids kecil kemungkinan untuk diberantas. Namun, ada cara lain yakni dengan pengendalian mulai dari suspek hingga pengidap HIV/Aids.
Mengingat, suspek dari tren homo seksual saat ini mulai bergeser dari usia 30 keatas, kini mulai merambah kepada usia 16-24 tahun.
"Remaja-remaja di Karawang ini sudah banyak juga yang melakukan hubungan seks berisiko. Bahkan tidak hanya dengan lawan jenis, tetapi dengan sesama jenis. Paling kuat itu faktornya karena pengaruh lingkungan," terangnya.
Mirisnya dalam fenomena homo seksual dikalangan remaja ini, kata Yana, mereka (pengidap) berlomba-lomba mencari mangsa baru untuk ditularkan. Sehingga, suspek nya semakin meluas.
"Terus yang buat prihatin, mereka itu cenderung mencari teman. Yang awalnya mereka sudah positif dan tidak ingin sakit sendiri, mereka malah mencari teman untuk ditularkan," Kata Yana.
Dari hal tersebut, Ia berharap masyarakat mampu lebih membuka mata dan turut berkontribusi dalam upaya memutus mata rantai HIV Aids. Salah satunya dengan berprilaku tidak menyimpang, dan mengikuti program (akses) ARV dari pemerintah.
"Tujuan ARV ini adalah untuk menekan laju penularan. Orang yang meminum secara patuh, insyaallah bisa memutuskan mata rantai. Yang berpotensi kena juga boleh mengakses ARV dan meminumnya untuk pencegahan," Tandasnya. KARAWANG, iNewskarawang.id - Dalam kurun tiga tahun terakhir tren penyebaran HIV/Aids karena homo seksual terus meningkat di Kabupaten Karawang. Bahkan, kenaikan kasus mencapai 20 persen pertahunnya.
Diungkapkan Yana Aryana, Staf Komisi Penanggulangan Aids Daerah (KPAD) Kabupaten, pada tahun 2020 tercatat laki-laki sebanyak 203 orang tahun 2021 laki-laki sebanyak 179 orang.
Kemudian, Tahun 2022 laki-laki sebanyak 269 orang dan di tahun 2023 laki-laki sebanyak 351 orang. Lalu, mulai dari Januari hingga April 2024, terhitung laki-laki sebanyak 229 orang.
"Faktor penularan (HIV-AIDS) yang sangat dominan saat ini di Kabupaten Karawang itu dari kaum homoseksual. Trennya terus meningkat, penularannya sangat cepat," Ungkap Yana, Rabu,(10/7/2024).
Dalam kesempatan itu, Yana mengungkapkan bahwa masalah HIV/Aids kecil kemungkinan untuk diberantas. Namun, ada cara lain yakni dengan pengendalian mulai dari suspek hingga pengidap HIV/Aids.
Mengingat, suspek dari tren homo seksual saat ini mulai bergeser dari usia 30 keatas, kini mulai merambah kepada usia 16-24 tahun.
"Remaja-remaja di Karawang ini sudah banyak juga yang melakukan hubungan seks berisiko. Bahkan tidak hanya dengan lawan jenis, tetapi dengan sesama jenis. Paling kuat itu faktornya karena pengaruh lingkungan," terangnya.
Mirisnya dalam fenomena homo seksual dikalangan remaja ini, kata Yana, mereka (pengidap) berlomba-lomba mencari mangsa baru untuk ditularkan. Sehingga, suspek nya semakin meluas.
"Terus yang buat prihatin, mereka itu cenderung mencari teman. Yang awalnya mereka sudah positif dan tidak ingin sakit sendiri, mereka malah mencari teman untuk ditularkan," Kata Yana.
Dari hal tersebut, Ia berharap masyarakat mampu lebih membuka mata dan turut berkontribusi dalam upaya memutus mata rantai HIV Aids. Salah satunya dengan berprilaku tidak menyimpang, dan mengikuti program (akses) ARV dari pemerintah.
"Tujuan ARV ini adalah untuk menekan laju penularan. Orang yang meminum secara patuh, insyaallah bisa memutuskan mata rantai. Yang berpotensi kena juga boleh mengakses ARV dan meminumnya untuk pencegahan," Tandasnya.
Editor : Frizky Wibisono