JAKARTA, iNewsKarawang. id-Tak sedikit surat-surat di dalam Al Qur'an yang memiliki keistimewaan, salah satunya surat Al Baqarah terutama di 2 ayat terakhirnya yakni ayat 285 dan 286.
Diketahui Surat Al Baqarah merupakan surat kedua dan terpanjang dalam Al Quran. Tentang keistimewaan membaca surat Al Baqarah diungkapkan dalam riwayat Abu Umamah. Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam menyebutkan
: اقْرَءُوا الزَّهْرَاوَيْنِ: الْبَقَرَةَ وَآلَ عِمْرَانَ؛ فَإِنَّهُمَا يَأْتِيَانِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ كَأَنَّهُمَا غَيَايَتَانِ، أَوْ كَأَنَّهُمَا غَمَامَتَانِ أَوْ كَأَنَّهُمَا فِرْقَانِ مِنْ طَيْرٍ صَوَافَّ يُحَاجَّانِ عَنْ أَصْحَابِهِمَا اقْرَءُوا سُورَةَ الْبَقَرَةِ؛ فَإِنَّ أَخْذَهَا بَرَكَةٌ وَتَرْكَهَاحَسْرَةٌ وَلَا تَسْتَطِيعُهَا الْبَطَلَةُ
“Bacalah ‘dua tangkai bunga indah’, yakni surat Al Baqarah dan Ali ‘Imran. Sebab, keduanya akan datang pada hari Kiamat laksana penaung, atau seperti awan pelindung, atau seperti kelompok burung yang membeberkan sayap-sayapnya dan membela pembaca keduanya. Maka bacalah surat Al Baqarah, sebab di dalamnya terdapat keberkahan. Sedangkan meninggalkannya adalah kerugian. Bahkan, para pelaku kebatilan (para ahli sihir) pun tak mampu menembusnya,” (HR. Ahmad).
Namun, dalamsurat Al Baqarahpada 2 ayat terakhir -nya yakni ayat 285 dan 286 memiliki keistimewaan tersendiri. Bagi umat muslim yang membacanya pada suatu malam akan diberikan kecukupan pahala menunaikanqiyamullailpada malam itu.
Dalam riwayat Abdur Razzaq, Rasulullah SAW bersabda; “Siapa saja yang membaca akhir surat Al Baqarah pada suatu malam maka balasan membaca akhir surat itu akan mencukupkan untuknya pahala salat malam pada malam tersebut.”
Selain itu, ada riwayat lain yang menjelaskan mengenai keistimewaan 2 ayat terakhir dalam Al Baqarah yangditurunkan dari sebuah gudang dari bawah ‘Arasy.
إِنَّ اللهَ كَتَبَ كِتَابًا قَبْلَ أَنْ يَخْلُقَ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضَ بِأَلْفَيْ عَامٍ، فَأَنْزَلَ مِنْهُ آيَتَيْنِ، فَخَتَمَ بِهِمَا سُورَةَ الْبَقَرَةِ، وَلَا يُقْرَآنِ فِي دَارٍ ثَلَاثَ لَيَالٍ فَيَقْرَبَهَا الشَّيْطَانُ
“Sesungguhnya Allah telah menulis kitab seribu tahun sebelum menciptakan langit dan bumi. Dari kitab itu, Allah menurunkan dua ayat dan dipakai untuk mengakhiri surat Al Baqarah. Maka tidaklah dua ayat itu dibaca di suatu rumah selama tiga malam, kemudian setan mendekati rumah tersebut,” (HR. Ahmad).
Berikut penjelasannya : Sebagaimana dalam riwayat Ad-Darimi, “Siapa saja yang membaca surat Al Baqarah, maka dia akan dikenakan mahkota darinya di surga.” Termasuk surat istimewa karena surat al-Baqarah merupakan inti terpenting Al Quran yang di dalamnya terdapat ayat Kursi.Kapan pun ayat Kursi dibaca dalam rumah yang ditempati setan, maka setan tersebut akan keluar, sebagaimana hadits riwayat Abu Hurairah.
إِنَّ لِكُلِّ شَيءٍ سَنَامًا، وَسَنَامُ الْقُرْآنِ سُورَةُ الْبَقَرَةِ، وَفِيهِ آيَةٌ سَيِّدَةُ آيِ الْقُرْآنِ آيَةُ الْكُرْسِيِّ، لَا تُقْرَأُ فِي بَيْتٍ وَفِيهِ شَيْطَانٌ إِلَّا خَرَجَ
"Segala sesuatu memiliki bongkol. Dan bongkol Alquran adalah surat al-Baqarah. Di dalamnya terdapat sebuah ayat yang diumpamakan sebagai “tuannya” ayat-ayat Alquran, yakni ayat Kursi. Tidaklah ayat itu dibaca di suatu rumah yang di dalamnya terdapat setan kecuali setan itu akan keluar,” (HR. Abdur Razzaq).
Tak hanya di rumah yang dibacakan ayat Kursi, keberkahan itu juga dirasakan di rumah-rumah di sekitarnya.Sementara dalam riwayat lain disebutkan, “Orang yang membaca ayat Kursi setiap usai shalat fardhu, maka kedudukan orang itu seperti orang yang berperang membela para nabi Allah hingga gugur syahid,” (HR. Ibnu As-Sunni). Keutamaan membaca ayat-ayat dalam surat Al Baqarah pernah dikemukakan oleh Ibnu Mas‘ud.
Dalam riwayat tersebut, RasulullahSAW bersadba: “Siapa saja yang membaca empat ayat pertama surat Al Baqarah, kemudian ayat Kursi, kemudian dua ayat setelah ayat Kursi, kemudian tiga ayat terakhir surat al-Baqarah, maka dia dan keluarganya tidak akan didekati pada hari itu oleh setan. Tidak pula didekati oleh sesuatu yang tidak disukainya. Dan tidaklah dua ayat dibacakan pada orang tunagrahita kecuali akan sadar (atas izin Allah),” (HR. Ad-Darimi).
Wallahu A'lam
Editor : Boby