get app
inews
Aa Text
Read Next : Ratusan Rumah Warga di Lampung Diterjang Angin Puting Beliung

Heboh! Gerombolan Monyet Turun Gunung di Kota Bandung, Ada Apa?

Jum'at, 01 Maret 2024 | 11:39 WIB
header img
Monyet di Kota Bandung/Ilustrasi: Freepik

BANDUNG,iNewsKarawang.id-Fenomena ini membuat heboh warga Kota Kembang. Pasalnya gerombolan monyet ekor panjang berkeliaran di Kota Bandung, Jawa Barat. 

"Ada tiga kemungkinan penyebab monyet tersebut berkeliaran hingga ke Kota Bandung,"ungkap Ketua Museum Zoologi Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati Institut Teknologi Bandung (SITH ITB) Ganjar Cahyadi pada Kamis (29/2/2024).

Pertama, tanda bencana alam. Kedua, berkurangnya makanan alami monyet di habitatnya dan ketiga, akibat kompetisi dengan kelompok monyet lain sehingga yang kalah menyingkir dari habitatnya.

Kawanan monyet tersebut masih terlihat di permukiman warga Kota Bandung dan kawasan lainnya. Mereka berpindah-pindah dari genting, kabel, hingga memasuki pekarangan rumah warga.

"Pertama, kelompok monyet tersebut merasakan ada tanda bahaya dari alam sehingga menjauh dari habitatnya," kata Ganjar Cahyadi.

Ganjar Cahyadi menyatakan, jarak antara waktu bencana terjadi dengan berpindahnya hewan primata tersebut biasanya relatif cepat. Hal ini karena monyet memiliki insting lebih kuat.

"Biasanya bencana tidak akan terlalu lama (sejak kepergian mereka dari habitatnya hingga bencana terjadi). Namun, jika tidak ada kejadian bencana, penyebabnya mungkin hal lain," ujar dia.

Penyebab kedua, tutur Ganjar Cahyadi , mungkin kawanan monyet itu mencari makan ke tempat lain karena sumber daya makanan di habitatnya menipis, sementara populasi monyet semakin banyak.

Faktor ketiga, mungkin ada kompetisi dengan kelompok monyet lain. Monyet ekor panjang membentuk kelompok-kelompok. Biasanya satu jantan mengetuai satu kelompok. Apabila penyebabnya adalah kompetisi antarkelompok, satu kelompok yang kalah akan menghindari kawasan sebelumnya. "Bisa jadi kawasan perkotaan itu dianggap 'kosong' atau tidak dikuasai oleh kelompok lain," tutur Ganjar Cahyadi.

Ganjar Cahyadi mengatakan, hal tersebut dapat terjadi karena monyet ekor panjang memiliki tingkat kemampuan adaptasi lebih tinggi daripada primata lain. Karena itu, pergerakannya cenderung bebas hingga ke area permukiman manusia. Mereka dapat bergerak bebas di perkotaan walaupun tidak ada vegetasi sehingga dapat naik ke genting, kabel, dan sebagainya.

Apakah Monyet Ekor Panjang Ancam Keselamatan Manusia?

Ketika monyetekor panjang memasuki permukiman, kata Ganjar Cahyadi, mengimbau warga agar tidak mengganggu, menyudutkan, atau memberi mereka makan. Hal ini dilakukan agar hewan tersebut tidak mengalami perubahan perilaku yang mengancam manusia.

"Jika diberi makanan, monyet bisa jadi tidak takut lagi kepada manusia. Bahkan sebaliknya meminta-minta makanan hingga pergeseran perilaku seperti 'mencuri'. Misalnya, ketika ada warga yang membawa tentengan, mereka mengejar karena mengira itu makanan," ucap Ganjar Cahyadi.

Selama tidak mengganggu dan membahayakan, seperti menyakar atau menggigit, warga diimbau untuk membiarkan saja hewan tersebut.

"Meski mereka primata arboreal (primata yang sebagian besar hidupnya dihabiskan di atas pepohonan), mereka pun bisa juga berpindah di atas tanah. Bahkan bisa juga berenang. Karena itu, jika diberi ruang, seperti diberi makan, diganggu, dan disudutkan, khawatir akan mengubah perilakunya sehingga mengancam manusia," ujarnya.

Ganjar Cahyadi mengatakan, ketika kawanan kera ekor panjang tersebut tidak menemukan kondisi ideal untuk tinggal di perkotaan, mereka akan kembali lagi ke tempat asal atau habitatnya. "Karena, secara alami mereka tinggalnya di sana, tidak di sini (permukiman warga perkotaan)," kata Ganjar Cahyadi.

Namun, untuk penyebab pasti kawanan monyet itu masuk kota, ujar dia, perlu dilakukan pengecekan langsung. Ganjar Cahyadi sudah berdiskusi dengan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Barat yang menangani kasus tersebut dan saat ini tengah dilakukan pengecekan.

"Jika terjadi situasi mengancam, saya mengimbau warga agar melaporkan hal tersebut kepada pihak terkait, salah satunya BBKSDA Jabar untuk segera ditangani," ujar dia.

Editor : Boby

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut