get app
inews
Aa Read Next : Kolaborasi Pemprov dan PWI Jabar Sukses Selenggarakan UKW di 8 Daerah

Ahmad Sahroni dan Ridwan Kamil Saling Sindir di Media Sosial, Siapa Lebih Kuat di Pilkada DKI?

Selasa, 27 Februari 2024 | 21:20 WIB
header img
Dua politikus yang dikabarkan akan bersaing merebut kursi DKI 1 di Pilkada Jakarta, Ahmad Sahroni dan Ridwan Kamil saling sindir di media sosial. Foto/Dok DPR dan SINDOnews

JAKARTAiNewsKarawang.id-Ahmad Sahroni dan Ridwan Kamil dikabarkan akan bersaing merebut kursi DKI 1 di Pilkada Jakarta. 

Kedua Politikus itu saling sindir di media sosial. Saling sindir itu terjadi setelah baliho Ridwan Kamil yang seolah pamit menuju Jakarta dari Bandung.

"Saling sindir antara Ahmad Sahroni dengan Ridwan Kamil di media sosial masih sesuatu hal yang biasa,"ungkap Direktur Rumah Politik Indonesia Fernando Emas, Selasa (27/2/2024).

Menurut Fernando, mereka tentunya  akan memanfaatkan waktu yang hanya tinggal 6 bulan lagi menuju tahapan pendaftaran calon kepala daerah yang akan dilakukan secara serentak agar popularitas dan elektabilitas semakin meningkat.

Dia mengungkapkan, berdasarkan hasil survei, untuk saat ini posisi teratas untuk elektabilitas ditempati oleh Ridwan Kamil. “Namun masih cukup waktu bagi Ahmad Sahroni untuk mengejar ketertinggalan elektabilitas dengan membuat terobosan terkait dengan program yang ditawarkan untuk menarik hati masyarakat DKI Jakarta,” tuturnya.

Dia melanjutkan, sebagai kelahiran Jakarta, Ahmad Sahroni seharusnya lebih memahami persoalan Jakarta dan lebih bisa menawarkan program yang bisa menyelesaikannya dibandingkan Ridwan Kamil dan lainnya. “Beralihnya Ridwan Kamil dari Jawa Barat ke DKI Jakarta bisa saja akan menjadi titik lemah karena akan dianggap bahwa jabatan Gubernur DKI Jakarta hanya dijadikan sasaran antara untuk menuju kontestasi Pilpres 2029,” pungkasnya.

Sementara itu, Analis Komunikasi Politik Universitas Padjadjaran Kunto Adi Wibowo menilai Ridwan Kamil punya kekuatan di media sosial yang luar biasa untuk anak-anak muda, terutama pemilih pemula dan milenial. “Dia juga punya fanbase sendiri, sedangkan Sahroni mungkin lebih terkenal di Jakarta karena kekayaan dan sepak terjangnya,” tutur Kunto Adi Wibowo dihubungi terpisah.

Dia mengingatkan bahwa pemilih pemilu menganggap orang kaya tidak mungkin melakukan korupsi, sehingga lebih cocok dipilih jadi pemimpin. “Jadi dari sisi kekuatan menurut saya akhirnya siapa yang bisa menggalang dan berkomunikasi basis massa yang lebih luas, itu yang jadi penting,” pungkasnya.

Editor : Boby

Follow Berita iNews Karawang di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut