JAKARTA, iNewsKarawang. id-Bertepatan dengan perayaan HUT ke-497 Jakarta pada Sabtu 22 Juni 2024, Relawan Kita menggelar konsolidasi.
Mereka menyatakan dukungannya terhadap Ridwan Kamil sebagai calon gubernur di Pilkada Jakarta 2024.
Dalam acara tersebut, Ridwan Kamil diminta untuk meniup lilin dan memotong kue sebagai simbol harapan untuk masa depan Jakarta yang lebih baik di bawah kepemimpinannya.
"Meniup lilin dan memotong kue artinya meniupkan dan membagikan harapan bahwa Jakarta akan lebih baik di masa depan bersama Ridwan Kamil,” ujar Ketua Umum RK Henry Baskoro saat acara, dikutip dalam keterangannya, Minggu (23/6/2024).
Henry menjelaskan, RK sudah terbentuk sejak kabar mengenai pencalonan Ridwan Kamil dalam Pilkada Jakarta mulai tersebar.
"Prosesnya mengalir saja. Ini kan kelompok relawan dari individu-individu, independen, dan tidak mewakili partai-partai politik. Jadi, prosesnya tidak formal. Alhamdulillah, hari ini bertepatan dengan HUT Jakarta ke-497, kami bisa melakukan acara konsolidasi yang dihadiri Bang Ridwan Kamil,” ujar Henry.
Sementara Ridwan Kamil yang juga hadir menyampaikan pandangannya tentang masa depan Jakarta, Indonesia, dan dunia. Menurutnya, perubahan di Jakarta sangat diperlukan.
“Jakarta butuh perubahan. Dengan anggaran yang begitu besar, sekitar Rp80 triliun untuk melayani penduduk sekitar 11 juta, ditambah sekitar 1,3 juta warga Botabek (Bogor, Tangerang, dan Bekasi) yang commuting setiap hari, harusnya ada gagasan-gagasan kelas dunia yang terwujud di kota ini. Sayang sekali jika Jakarta dengan potensi yang demikian besar ini dikelola secara business as usual,” katanya.
Mantan Gubernur Jawa Barat itu menekankan pentingnya menjaga Jakarta tetap menjadi kota yang humanis di tengah segala kemajuan dan dinamika.
“Di kota sebesar Jakarta, seperti juga di New York, London, atau Beijing, semua ada. Dari konglomerat sampai orang miskin, teknologi tinggi sampai rumah kumuh. Mau makan atau fesyen yang jutaan ada, tapi yang masih susah makan juga ada," katanya.
"Maka, dalam mengelola sebuah kota, kita harus melihat apa yang menjadi esensi sebuah kota, yakni manusia. Kota untuk manusia, bukan manusia untuk kota,” imbuh Ridwan Kamil yang pernah bekerja di Departemen Perencanaan Kota Berkeley, California, AS.
Ridwan Kamil menambahkan, dengan melihat manusia sebagai esensi kota, strategi pembangunan kota harus adil dan proporsional sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
"Adil itu bukan sama rata-sama rasa, tapi sesuai dengan kebutuhannya. Ibaratnya, anak SD, anak SMP, dan anak SMA tidak bisa sama-sama dikasih uang jajan Rp100 ribu. Itu malah merusak. Tapi kita lihat dengan saksama, apa yang dibutuhkan, bagaimana melakukan perbaikan terhadap nasib manusia, apa dan berapa sumber daya yang dibutuhkan," ujarnya.
"Inti dari seni memimpin kota adalah memahami manusia dengan segala harapan, cita-cita, ketakutan, dan kecemasannya,” tuturnya.
Henry juga mengungkapkan bahwa RK saat ini sudah memiliki koordinator di lima kota administrasi dan Kabupaten Pulau Seribu. Setelah konsolidasi ini, organisasi tersebut akan dilengkapi dengan mengangkat koordinator tingkat kecamatan dan kelurahan.
Selain struktur pengembangan teritorial, RK juga akan membentuk organisasi untuk komunitas-komunitas spesifik, seperti perempuan, milenial dan gen Z, buruh, disabilitas, lansia, pendidikan, industri kreatif serta pelaku UMKM.
Editor : Boby