KARAWANG, iNews.id - Perbaikan oprit jembatan KW 6 yang saat ini tengah dilakukan terlihat semrawut. Pasalnya, sheet file yang sebelumnya telah dipasang dibongkar kembali.
Kejadian tersebut tentu membuat geram pengamat pemerintah yang juga praktisi hukum, Asep Agustian yang akrab disapa Askun.
"Sekarang terlihat makin amburadul pekerjaan di jembatan KW 6. Pemasangan sheet file aja dibongkar lagi tuh. Kalau memang di dinas PUPR itu bukan orang-orang teknik, itu lain cerita. Disitu banyak orang teknik. Ini kan menimbulkan pertanyaan lain" kata Askun, Selasa, (8/2).
Askun juga menyoroti kinerja pengawas dan bidang perencanaan PUPR dalam pembangunan jembatan KW 6 tersebut yang digadang-gadang memakan biaya Rp 10,5 Milyar, yang memang anggaran tersebut berasal dari masyarakat.
"Sekarang kita tanya, siapa sih di balik proyek pembangunan jembatan ini, dan siapa sih yang punya proyek ini, dan sehebat apa sih seorang pengawas pada proyek ini, sehingga tidak dapat tersentuh bahkan tidak ada teguran keras dari pihak APH. Kalau pengerjaanya bongkar pasang terus, itu bukanlah hal yang wajar, akan tetapi hal yang sudah dianggap kurang ajar,"tegasnya.
Kemudian, Askun juga menaruh kecurigaan terhadap pihak pengawas dan kontraktor dalam pengerjaan proyek jembatan KW 6.
"Hal itu kan makin menimbulkan rasa kecurigaan kita. Ada apa antara pengawas dan kontraktor dalam proyek tersebut? Harusnya APH gali hal itu," ungkapnya.
Untuk itu, ia juga meminta agar pihak pengawas dapat dievaluasi oleh Kepala Dinas PUPR.
"Kepala dinas PUPR juga harus segera mengevaluasi para pengawas di dinas PUPR, terutama Pengawas yang di pekerjaan Jembatan KW 6 itu. Berikan juga sanksi tegas," pungkasnya.
Editor : Frizky Wibisono