get app
inews
Aa Read Next : Real Count KPU Sementara Pileg DPRD Karawang : NasDem Tertinggi, Golkar-PKS Bersaing Ketat

Pakar Komunikasi Imbau Masyarakat Jangan Mudah Digiring Hasil Survei Capres-Cawapres

Kamis, 28 Desember 2023 | 20:29 WIB
header img
Masyarakat diminta bersikap kritis dan jangan mudah digiring terhadap hasil survei. Foto/MPI

JAKARTA,iNewsKarawang.id-Pakar Komunikasi Politik Universitas Pelita Harapan (UPH) Emrus Sihombing mengatakan, masyarakat Indonesia diimbau Jangan mudah percaya terhadap hasil survei. 

"Hasil survei tidak bisa dijadikan pegangan untuk mengambil keputusan dalam Pemilu 2024,"ungkap Emrus Sihombing, Kamis (28/12/2023).

Dijelaskannya lebih lanjut, hasil survei yang dikeluarkan lembaga survei kerap berbeda di luar batas margin of error. Padahal seharusnya, perbedaan hasil tidak akan menjadi masalah jika masih berada pada batas margin of error.

"Saya melihat hasil survei di Indonesia tidak boleh menjadi acuan bagi seluruh rakyat Indonesia untuk mengambil keputusan, buktinya ada berbeda," tandas Emrus Sihombing.

Emrus pun meminta publik berhati-hati dengan opini yang bisa terbentuk dari hasil survei. "Supaya kita tidak digiring," ujarnya.

Tak hanya itu, sambungnya, publik juga diminta untuk bersikap kritis terhadap hasil survei elektabilitas pasangan calon. Sepanjang tidak dibuka sumber pendanaannya, sepanjang itu pubik harus pertanyakan hasil survei. "Jangan langsung terima hasil survei. Bongkar sumber pendanaan, bongkar metodologinya, termasuk kuesionernya," tambahnya.

Emrus menambahkan, metodologi survei yang digunakan lembaga survei pun perlu didiskusikan lebih lanjut. Selain metodologi, pertanyaan survei pun berbunyi jika pemilu dilakukan hari ini. "Itu kan pada saat kalau andaikan pemilu hari ini. Artinya sangat dinamis," ujarnya.

Komunikolog itu juga menyebut beberapa contoh pilkada yang justru dimenangkan oleh paslon dengan elektabilitas rendah dan tidak diunggulkan. "Coba cek beberapa pilkada yang justru dimenangkan kandidat dengan elektabilitas rendah," katanya.

Emrus menekankan pertarungan belum dimenangkan kendati sudah mengantongi hasil survei elektabilitas tinggi. Pilpres 2024 diyakini akan berlangsung dua putaran. "Oleh sebab itu, para 3 kandidat silakan berjuang, para tim sukses, rangkul rakyat, dekati rakyat, kasih program yang rasional yang operasional. Misalnya sumber pendanaannya dari mana? Masuk akal enggak?" pungkasnya.

Direktur Eksekutif Indonesia Presidential Studies, Nyarwi Ahmad menyebut pilpres satu putaran sangat kecil kemungkinannya.

"Untuk Prabowo-Gibran satu putaran hari ini sangat kecil kemungkinannya. Dengan kondisi dinamika pasar politik yang dinamis dan demokratis, artinya tidak ada intervensi, tida ada tekanan dari aparat atau pelanggaran pemilu, masih cukup sulit, dan butuh kerja keras,” kata Nyarwi.

Adapun dua hasil survei elektabilitas terkini, masih menyisakan ruang cukup besar yang bisa diperebutkan tiga paslon. “Rentangnya masih cukup lebar. Menurut hitungan saya, masih perlu sekitar 8% lebih kalau mau satu putaran,” sebut Nyarwi hari ini.

Dari persentase itu, kata Nyarwi, terdapat pemilih yang sulit didekati, butuh kerja keras untuk diyakinkan. Karena rentang yang masih cukup itu, paslon 01 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan 03 Ganjar Pranowo-Mahfud MD harus optimistis bisa mempertebal suara dan dukungan.

“Tentu akan terjadi kompetisi yang cukup sengit, maka perlu untuk mempertebal basis dukungan, termasuk mendekati segmen pemilih targeting tadi,” jelas Nyarwi.

Dengan program-program yang mumpuni, dia menambahkan, paslon masih bisa berebut suara pemilih di bawah 40 tahun. “Kalau berhasil, tentu ruang untuk mereka masuk putaran kedua sangat mungkin,” imbuh Nyarwi.

Dosen komunikasi politik Universitas Gajah Mada (UGM) ini menjelaskan, sisa waktu kampanye 1,5 bulan lagi, waktu yang panjang namun harus dipergunakan dengan baik. Ketiga paslon harus bersikap kritis terhadap dinamika politik, termasuk beragam hasil survei elektabilitas capres-cawapres.

“Tetapi ini menandakan peluang Ganjar-Mahfud dan akan sangat terbuka untuk lolos di putaran kedua. Baik Ganjar-Mahfud atau Anies-Muhaimin masih sangat kompetitif," tandas Nyarwi.

Sebelumnya, dua lembaga survei kenamaan, CSIS dan Indikator Politik mengeluarkan hasil survei elektabilitas paslon presiden dan wakil presiden. Hasil survei CSIS yang digelar pada 13 - 18 Desember 2023 menyebut Prabowo-Gibran meraih 43,7%, Anies-Muhaimin 26,1% dan Ganjar-Mahfud 19.4%.

Namun survei Indikator Politik yang digelar pada 23-24 Desember 2023 terhadap 1.217 responden menunjukkan berbeda, yaitu elektabilitas Prabowo-Gibran 46,7%, Ganjar-Mahfud 24,5%, Anies-Muhaimin 21%. Perbedaan ini cukup mencolok, meski survei dilakukan dalam waktu yang berdekatan.

Editor : Boby

Follow Berita iNews Karawang di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut