JAKARTA, iNewskarawang.id - Air laut memancarkan cahaya biru di Pantai Venice, California, Amerika Serikat, videonya beredar viral di media sosial.
Momen tersebut diabadikan oleh salah seorang wisatawan yang diunggah pada akun Twitter @louisecole.
“Saya menyaksikan fenomena sekali seumur hidup, alga yang bercahaya muncul di laut dan pantai di California. Ketika kami berlari ke pantai Venesia, inilah yang kami lihat! Saya harus melompat ke laut, laut bersinar di sekitar saya, saya merasa seperti di Avatar!,” tulis Cole dalam unggahannya.
Dalam video berdurasi 1 menit itu, terlihat Cole dan seorang temannya yang sedang berjalan di atas hamparan pasir pantai yang bercahaya. Cahaya biru tersebut keluar, setiap ia melangkahkan kaki di atas pasir.
“Wow lihat bioluminensasi di pasir ini! Oh Tuhan, ini gila,” sambungnya.
Tidak hanya pasir, cahaya tersebut juga dikeluarkan dari deburan air laut. Kondisi malam yang gelap, membuat cahaya biru ini terlihat sangat kontras dan cukup menarik perhatian.
Penyebab Bioluminensasi
Melansir Livescience, beberapa hewan diketahui dapat menciptakan cahayanya sendiri, yang disebut bioluminesensi.
Kunang-kunang mungkin adalah contoh yang paling terkenal, meskipun banyak spesies lain yang bercahaya, termasuk cacing pendar, anglerfish, dan gurita. Bahkan beberapa tumbuhan, seperti jamur dan cendawan lainnya, bersifat bercahaya.
Apa yang memungkinkan beberapa tumbuhan dan hewan ini menciptakan cahayanya sendiri? Hal ini berkaitan dengan energi.
Seperti yang banyak orang ketahui, bahwa energi kimia dapat dilepaskan sebagai panas, begitulah cara makanan yang kita makan diubah menjadi panas tubuh. Pada organisme bercahaya, energi kimia tersebut juga dapat dilepaskan dalam bentuk cahaya.
Menurut para ilmuwan yang mempelajari bioluminescence di Universitas California, Santa Barbara organisme ini mengandung senyawa unik yang disebut luciferin. Ketika luciferin terkena oksigen, reaksi kimia (dibantu oleh enzim yang disebut luciferase) kemudian memancarkan cahaya.
Organisme tersebut menggunakannya untuk berbagai alasan, seperti menarik pasangan, memikat mangsa, atau menakut-nakuti predator. Faktanya, sebagian besar bioluminesensi di lautan berwarna biru, karena cahaya biru bergerak paling jauh di dalam air.
Editor : Frizky Wibisono