Tragis! Pria Tuna Wisma Tewas Tergilas Kereta di Stasiun Pasar Senen

JAKARTA, iNewskarawang.id - Video aksi bunuh diri seorang pria tuna Wisma berusia 50 tahun viral di media sosial. Diketahui pria tuna wisma tersebut sengaja merebahkan diri di perlintasan rel kereta stasiun Pasar Senen Jakarta Pusat pada Sabtu, (8/7/2023).

Awalnya sejumlah remaja tengah memvideokan kereta yang melintas. Namun, tak disangka pria dengan setelan serba hitam serta tas oranye langsung menghadang kereta dan sengaja merebahkan badan di rel perlintasan Stasiun Pasar Senen.

Baca Juga

Suami Selebgram Cut Intan Nabila, Pelaku KDRT Ditangkap di Hotel Jaksel

Berdasarkan video yang beredar, melihat aksi tersebut, para remaja itu pun lari menjauhi lokasi sambil berteriak ke warga sekitar bahwa ada peristiwa bunuh diri.

Jenazah pria tersebut langsung dibawa ke RSCM. Sementara Kanit Polsek Senen, Iptu Asep Dadang, membenarkan adanya peristiwa tersebut. "Ya dari videonya bunuh diri itu. Sudah dibawa ke Cipto, entah bagaimana kita sudah periksa satpam itunya. Setelah itu kita cek TKP, kita cari yang videoin," kata Asep kepada wartawan, Sabtu (8/7/2023).

Asep menegaskan, aksi tersebut merupakan murni tindakan bunuh diri. Indikasi awal, kata Asep, korban yang mengalami patah tulang usai tertabrak kereta, adalah orang yang sengaja melintas di sekitar kawasan itu.

Baca Juga

Viral Kucing Lucu Penghuni Gunung Gede Bermain di Hamparan Edelweiss

"Namanya orang lewat sekitar situ ya memang bunuh diri murni," katanya.

"Akhirnya kakinya patah, istilahnya ketabrak lah," sambungnya.

Korban, kata Asep, ditemukan tewas pada pukul 17.15 WIB, dengan tidak membawa identitas apapun di dompetnya.

Baca Juga

Wajah Ganteng Tukang Cilok asal Karawang Ini Viral, bikin Kaum Hawa Klepek-klepek

"Nah, umurnya kira-kira 50 tahun, tuna karya tuna wisma. Identitasnya gak ada di dompet. Istilahnya udah ke sana di cek gak ada, KTP ga ada. Kalau ada KTP pasti kita hubungi keluarganya," katanya.

"Dia di pinggir, dari videonya kan, kereta lewat, posisi di Jalan Tongkang itu, suruh pelan-pelan, karena banyak warga masyarakat, tiba-tiba laki-laki itu tiduran," katanya.

Editor : Frizky Wibisono