get app
inews
Aa Text
Read Next : Direksi Pupuk Kujang Turun Gunung Pastikan Kelancaran Distribusi Produk

Soal Kelangkaan Pupuk, Kejari Karawang Diminta Periksa Jajaran 'Top' Manajemen Pupuk Kujang

Jum'at, 09 Juni 2023 | 14:15 WIB
header img
(Logo) Karawang Budgeting Control (KBC) (Foto: Inews Karawang / Frizky Wibisono)

KARAWANG, iNewskarawang.id - Direktur Karawang Budgeting Control (KBC), Ricky Mulyana, meminta Kejaksaan Negeri Karawang serius dalam menangani kasus mafia pupuk subsidi.

 

Menurut Ricky, mafia pupuk yang menyebabkan langkanya pupuk subsidi di Karawang bukan hanya merugikan petani, tapi juga merugikan negara.

 

"Pupuk bersubsidi kan disubsudi oleh negara, kalo itu diselewengkan itu berarti merugikan negara," kata Ricky, Jumat, (9/6/2023) kepada reporter iNewskarawang.id.

 

Ia menyarankan agar kejaksaan mengusut kasus tersebut mulai dari proses E-RDKK sampai menjadi kartu tani.

 

Ricky juga meminta Kejaksaan memeriksa distributor pupuk subsidi yang diproduksi oleh Pupuk Kujang mendistribusikannya kemana saja.

 

"Coba deh di periksa sama kejaksaan itu (pupuk subsidi, red) pendistribusiannya kemana saja, jangan-jangan yang tujuannya untuk 'A' dialihkan ke tempat lain yang bukan penerimanya," ujarnya.

 

Kemudian, katanya melanjutkan, jajaran 'top' manajemen Pupuk Kujang juga harus diperiksa, untuk memastikan tidak adanya penyelewengan.

 

"Tolong di periksa mulai dari jajaran top manajemen Pupuk Kujang, distributor, hingga pengecer, bisa jadi ada dugaan penyelewengan disana," sebutnya.

 

Dirinya memastikan bahwa KBC akan terus memantau perkembangan kasus pupuk subsidi di Karawang, dan mengawal hingga kasus tersebut diproses sesuai prosedur hukum.

 

"Kami akan terus melakukan investigasi sebagai bentuk support moril bagi kejaksaan," tutupnya.

Editor : Frizky Wibisono

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut