JAKARTA, iNewskarawang.id - Ada sebanyak 3 alasan pesepakbola kesulitan ikuti gaya lemparan ke dalam Pratama Arhan. Bek kiri Timnas Indonesia ini memang terkenal memiliki lemparan ke dalamnya yang tajam dan mematikan.
Tak jarang lemparan ke dalam yang dilakukan Pratama Arhan berujung terjadinya gol. Sebut saja seperti saat bek kiri Tokyo Verdy itu membela Timnas Indonesia U-22 di SEA Games 2023 hingga Timnas Indonesia di Piala AFF 2022.
Namun, tak sedikit pesepakbola kesulitan untuk mengikuti gaya lemparan ke dalam Pratama Arhan. Menurut The Guardian, tingkat kegagalan lemparan ke dalam sangat tinggi dalam pertandingan sepakbola.
Media asal Inggris tersebut pun menguraikan tiga alasan pesepakbola kerap gagal melakukan lemparan ke dalam seperti yang dilakukan Pratama Arhan. Lantas, apa sajakah alasan tersebut?
Berikut 3 Alasan Pesepakbola Kesulitan Ikuti Gaya Lemparan ke Dalam Pratama Arhan
3. Rekan Setim Tidak Pandai Mencari Celah
Pada urutan ketiga yang membuat pesepakbola kesulitan melakukan lemparan ke dalam seperti Pratama Arhan, karena rekan setimnya tidak pandai mencari celah ruang. Para pemain tersebut hanya berdiri di sekitar lawan dan posisinya terlalu jauh dari sang pelempar untuk memberikan bola ke arahnya.
Karena batasan waktu yang sangat singkat, sulit bagi pelempar ke dalam melakukan tugasnya dengan maksimal jika rekan setimnya tidak mencoba mencari celah. Alhasil, bola yang dilemparkan secara semi-acak ke lapangan sehingga tak sesuai harapan.
2. Tidak Bisa Berpikir Jernih
Selanjutnya adalah pelempar tidak bisa berpikir jernih. Dalam hal ini, pelempar tidak bisa membuat keputusan, baik karena ambisinya sendiri atau karena cacat psikis mendalam yang disebabkan karena pengalaman hidupnya.
Seperti pada pemain yang memiliki gerakan spasmodik dan tidak dapat dipahami dengan satu tangan. Saat tangan lainnya mencengkram bola, memutar leher dengan cepat dan panik, disertai dengan mata melotot dan akhirnya bola dilemparkan secara semi-acak ke lapangan.
1. Terlalu Berambisi (Berlebihan)
Terlalu berambisi terkadang membuat pesepakbola tidak dapat melakukan lemparan ke dalam dengan tepat sasaran ke rekan setimnya. Para pemain seperti ini biasanya sesuka hati untuk melemparkan bola ke arah yang diinginkannya sehingga bola mudah dipatahkan lawan.
Alhasil, bola lemparan ke dalam justru mampu diamankan oleh pemain dari tim lawan. Dengan begitu, peluang untuk mencetak gol pun terbuang sia-sia.
Editor : Frizky Wibisono