Sementara itu, pihak rumah sakit membantah tudingan pengusiran pasien Asmuri sehingga mengakibatkan pasien meninggal dunia.
Kepala Bagian Umum dan Administrasi Rumah Sakit Yakkum Purwodadi, Grobogan, Jawa Tengah, Yoyok mengatakan, bahwa ia telah menginterogasi seluruh perawat yang menangani pasien Asmuri dan tidak mendapati aksi pengusiran seperti yang diungkapkan oleh pihak keluarga pasien.
“Kami mengucapkan bela sungkawa atas meninggalnya Asmuri. Kami juga sudah melaksanakan tugas sesuai prosedur rumah sakit,”ujarnya.
Yoyok menambahkan, bahwa pasien mengalami gegar otak berat dan butuh waktu yang sangat lama untuk sembuh.
Oleh karena itu, dia menyarankan untuk menjalankan home care atau perawatan di rumah. Pihak rumah sakit juga akan terus melakukan pengawasan dengan mendatangkan tim medis ke rumah.
"Terkait tidak adanya ketersediaan mobil ambulans, kami juga membantah karena mobil ambulans selalu stand by dan siap untuk mengantar pasien,” pungkasnya.
Editor : Frizky Wibisono