Sebanyak 6 Atlet Indonesia yang Putuskan Jadi Mualaf

JAKARTA, iNewsKarawang.id - Dalam artikel ini akan dibahas sebanyak  6 atlet Indonesia yang putuskan jadi mualaf. Dari keenam atlet mualaf (masuk Islam), di antaranya tersentuh karena suka dengar lantunan suara azan.

Ya, tak sedikit para atlet di dunia yang mendapat hidayah untuk menjadi seorang Muslim. Mereka terketuk hatinya setelah mendapat panggilan dari Allah SWT.

Baca Juga

Siapa Saja 5 Atlet Indonesia yang Dikenal Cantik Mempesona ? Ini Ulasannya

Dari sekian banyak atlet yang memutuskan untuk memilih agama Islam, di antaranya banyak dari atlet Indonesia. Siapa sajakah mereka?

Berikut 6 Atlet Indonesia yang Putuskan Jadi Mualaf:

6. Markus Horison

Pencinta sepakbola Indonesia mungkin masih ingat dengan sosok bernama Markus Horison. Pria 42 tahun itu merupakan sosok mantan kiper Timnas Indonesia yang memiliki caps 37 laga sejak debutnya pada Juni 2007.

Markus Horison menjadi salah satu atlet Indonesia yang memutuskan untuk menjadi mualaf pada 2004. Markus merasa mendapat panggilan sehingga berani untuk menjadi mualaf. Setelah pindah agama, Markus kemudian mengubah namanya menjadi Muhammad Haris Maulana.

5. Lindswell Kwok

Selanjutnya, ada Lindswell Kwok, seorang atlet wushu Indonesia yang lahir di Binjai. Selama kariernya, atlet cantik itu telah menyegel lima medali emas di kejuaran dunia wushu (2009, 2013, 2015, 2015 dan 2017) untuk Indonesia.

Lindswell Kwok juga menyumbang medali emas di Asian Games 2018 Jakarta pada laga terakhirnya sebelum pensiun. Kemudian, Lindswell Kwok memutuskan menjadi seorang mualaf pada 2018.

Ia diketahui sudah belajar Islam sejak 2015. Lindswell pun semakin tertarik pada Islam ketika melihat rekan sesama atlet wushu, Juwita Niza Wasni menjalankan shalat.

4. Diego Michiels

Urutan keempat adalah Diego Michiels. Saat ini, ia seorang pesepakbola profesional yang bermain untuk tim Liga 1 Borneo FC sebagai full-back. Diego Michiels juga pernah bermain untuk Timnas Indonesia U-23 pada 2011-2013.

Diketahui, Diego Michiels memilih agama Islam pada 2013. Sejak itu, Diego Michiels mengubah namanya menjadi lebih Islami, yaitu Diego Muhammad Bin Robbie Michiels.

3. Cristian Gonzales

Cristian Gonzales merupakan atlet pesebakbola yang pernah membela Timnas Indonesia sebagai penyerang. Bukan hanya itu, pria yang dijuluki El Loco Gonzales itu menjadi penyerang terbaik di Indonesia setelah menjadi top skor Liga Indonesia mulai tahun 2005, 2006, dan 2007-2008.

Selain itu, Cristian Gonzales juga pernah membawa Timnas Indonesia menjadi runner-up Piala AFF 2010. Ia memutuskan untuk menjadi mualaf pada 9 Oktober 2003, setelah menikahi sang istri, Eva Nurida Siregar. Sejak itu, Gonzales juga memiliki nama Islam yaitu Mustafa Habibi.

2. Elie Aiboy

Elie Aiboy adalah atlet yang pernah begitu terkenal di publik sepakbola Indonesia. Pemain kelahiran Jayapura ini merupakan salah satu pemain sayap terbaik Timnas Indonesia.

Di level klub, Elie Aiboy pernah membela Persija Jakarta, Persipura Jayapura, Arema FC, hingga Semen Padang. Dari semua klub, pengalaman bermain di Semen Padang termasuk yang paling berkesan baginya pada 1999–2002 dan 2010–2013.

Saat berada di Ranah Minang, Elie memutuskan menjadi mualaf. Keputusan itu diambil usai bertemu dengan wanita yang dinikahinya.

1. Maria Febe Kusumastuti

Pada urutan pertama atlet Indonesia yang putuskan jadi mualaf, ada Maria Febe Kusumastuti. Ia menjadi salah satu atlet bulu tangkis tunggal putri yang pernah dimiliki oleh Indonesia.

Maria Febe pernah mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional yaitu dalam ajang Australia Open 2009. Ia juga menyumbang medali perak SEA Games 2011 (beregu putri).

Maria Febe awalnya terlahir dari keluarga Kristen yang taat. Namun, Maria Febe diketahui sudah tertarik mendengarkan suara azan sejak kecil dan tersentuh hatinya. Kemudian, tepat pada 2013, ia memutuskan untuk hijrah dan memeluk agama Islam.

Menariknya, Maria Febe baru mengumumkan telah menjadi mualaf ke publik pada 2017. Melalui via telekonferensi dari Ortario, Kanada, Maria Febe mengaku sudah pindah keyakinan sejak 2013.

Editor : Frizky Wibisono