Sebanyak 5 Negara yang Kecam dan Tolak Israel di Dunia Olahraga

Bahrain juga merupakan negara yang mengecam dan menolak Israel. Namun akibat dari sikap Bahrain itu, status kewarganegaraan Mushir Salem Jawher, atlet pelari kelahiran Kenya berpaspor Bahrain pada 2007 hilang.
Penyebabnya, Salem Jawher nekat menjalani turnamen Tiberias Marathon 2007 di Israel. Untungnya, ia mampu mendapatkan kembali kewarganegaraan Bahrain pada tahun yang sama dan bahkan ikut tampil lagi pada Tiberias Marathon pada 2008, 2009, dan 2010.
Swedia merupakan salah satu negara Eropa yang juga pernah menolak dan mengecam Israel di dunia olahraga. Tepatnya pada turnamen tenis bertajuk Piala Davis 2009. Kala itu, muncul aksi penolakan terhadap Israel hingga terjadi kerusuhan yang terkenal dengan istilah Anti-Israel Riots.
Pemerintah kota Malmo, Ibu Kota Swedia, juga sudah menolak tim Israel untuk tampil pada Piala Davis 2009. Akan tetapi, pemangku kebijakan tenis tidak ingin hal itu terjadi karena bisa membuat Swedia gugur.
Alhasil, Piala Davis 2009 tetap digelar di Malmo, Swedia, dengan pengamanan ekstra dan tanpa penonton. Namun, Swedia yang kalah 2-3 dari Israel pada laga itu dikenai pembekuan selama lima tahun serta sejumlah denda besar.
Editor : Frizky Wibisono