get app
inews
Aa Read Next : Berikut Hasil Semifinal Wilayah NBA 2022-2023

Berikut Keutamaan Sholawat Fatih Pembuka Pintu Kebaikan

Selasa, 28 Maret 2023 | 16:07 WIB
header img
Ilustrasi Muslim melantunkan sholawat fatih. (Foto: ist)

JAKARTA, iNewsKarawang.id - Sholawat Fatih, yang sering dibaca oleh orang-orang di Indonesia, merupakan suatu jenis sholawat yang berfungsi sebagai pembuka atau kunci, seperti yang tersirat dalam namanya.

Harapannya, orang yang membaca Sholawat Fatih harus melakukannya dengan tulus kepada Allah dan mengasihi Nabi Muhammad SAW, serta berharap untuk mendapatkan syafaat dari beliau. Sholawat ini berfungsi sebagai kunci yang membuka pintu-pintu keberkahan dan kebaikan dalam berbagai hal, termasuk dalam urusan agama, dunia, dan akhirat.

Berikut bacaan sholawat fatih arab dan latin beserta artinya:

 اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ الفَاتِحِ لِمَا أُغْلِقَ وَالخَاتِمِ لِمَا سَبَقَ وَالنَّاصِرِ الحَقَّ بِالحَقِّ وَالهَادِي اِلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيْمٍ. صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَعَلَى اَلِهِ وَأَصْحَابِهَ حَقَّ قَدْرِهِ وَمِقْدَارِهِ العَظِيْمِ


Allahumma shalli wa sallim wa barik ‘ala sayyidina Muhammadinil Fatihi lima ughliqa, wal khatimi lima sabaqa, wan nashiril haqqa bil haqqi, wal hadi ila shiratin mustaqim (ada yang baca ‘shiratikal mustaqim’). Shallallahu ‘alayhi, wa ‘ala ālihi, wa ashhabihi haqqa qadrihi wa miqdarihil ‘azhim. 

Artinya,“Ya Allah, limpahkanlah shalawat, salam, dan keberkahan kepada junjungan kami, Nabi Muhammad SAW, pembuka apa yang terkunci, penutup apa yang telah lalu, pembela yang hak dengan yang hak, dan petunjuk kepada jalan yang lurus. Semoga Allah melimpahkan shalawat kepadanya, keluarga dan para sahabatnya dengan hak derajat dan kedudukannya yang agung.”

Sejarah Sholawat Fatih

Shalawat ini berasal dari Al-Quthb Asy-Syeikh Muhammad bin Abil Hasan Al-Bakri As-Shiddiq, menurut pecihitam.org. Kisahnya bermula dari pertemuan Al-Quthbul Maktum Asy-Syeikh Ahmad bin Muhammad bin Asy-Syarif Al-Hasani At-Tijani ra. dengan Sayyidul Wujud Rasulullah SAW, ketika ia berusia 46 tahun pada tahun (1180-1196 H). Pertemuan itu terjadi dalam keadaan terjaga, bukan dalam mimpi.

Syeikh Ahmad At-Tijani mengungkapkan bahwa Sholawat Fatih tidak hanya terdiri dari susunan Syekh Al-Bakri semata, menurut keterangan dari Nabi Muhammad SAW yang disampaikan kepadanya. Syekh Muhammad Al-Bakri telah beribadah dan memohon kepada Allah Swt selama waktu yang lama, dengan harapan mendapatkan sebuah sholawat yang mencakup semua pahala, keberkahan, dan keistimewaan dari seluruh shalawat Nabi Muhammad SAW.

Syeikh Ahmad At-Tijani menyebutkan bahwa Nabi Muhammad SAW memberi tahu kepadanya bahwa sholawat fatih bukan murni susunan Syekh Al-Bakri. Namun Syekh Muhammad Al-Bakri beribadah memohon kepada Allah Swt dalam waktu yang lama, agar dianugerahi suatu sholawat yang meliputi pahala, sir, fadhiah-fadhilah dan keistimewaan semua shalawat Nabi Muhammad SAW di dalamnya.

Syekh Ahmad Tijani kemudian diberi ijazah Sholawat Al-Fatih ini langsung dari Rasulullah Saw dan diberi penjelasan tentang pahala, sirr, faedah dan keistimewaannya juga tingkatan memberi ijazah pada orang lain. Wallahua’lam bisshawab

Editor : Frizky Wibisono

Follow Berita iNews Karawang di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut