JAKARTA, iNewsKarawang.id - Pebulu tangkis spesialis tunggal putra Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting, dan ganda putra andalan Indonesia, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan sama-sama mentas di All England 2023. Sayangnya, kedua wakil Tanah Air itu gagal menyabet gelar juara di turnamen bulu tangkis super 1000 tersebut.
Meski demikian mereka mendapat apresiasi dari BWF. Bahkan BWF menilai smash Anthony Ginting dan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan jadi yang terbaik di All England 2023. Anthony Ginting dinilai melakukan smash terbaik pada kategori babak perempatfinal, sedangkan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan pada kategori partai final.
Diketahui Anthony Ginting tersingkir dari All England 2023 di babak perempatfinal. Kepastian itu didapat unggulan ketiga tersebut usai kalah dari Anders Antonsen (Denmark) dengan skor 14-21, 21-9, 17-21 di Utilita Arena Birmingham, Inggris, pada Sabtu (18/3/2023).
Sementara itu, The Daddies -julukan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan juga gagal merebut titel juara All England 2023. Pasalnya, mereka dikalahkan kompatriotnya, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto di final dengan 17-21, 14-21, di Utilita Arena Birmingham, Minggu (19/3).
Meski sama-sama tak mampu merengkuh gelar juara All England 2023, baik Anthony Ginting maupun The Daddies mendapatkan penilaian yang apik dari BWF. Di mana, BWF menilai smash kedua wakil Indonesia itu jadi yang terbaik di All England 2023.
Smash terbaik All England 2023 itu dicatatkan Anthony Ginting saat bermain di perempatfinal. Tepatnya, ketika Anthony Ginting melepaskan smash keras dalam kondisi tertinggal 1-3 di gim pertama dari Anders Antonsen.
Kemudian, BWF juga menilai smash Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan juga menjadi smash terbaik di All England 2023. Tepatnya saat The Daddies bersua Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto di final saat menyamakan angka jadi 4-4 di gim kedua.
Tentunya, penilaian BWF yang menjadikan smash Anthony Ginting dan The Daddies sebagai smash terbaik di All England 2023 itu cukup memberikan motivasi kepada mereka. Terlebih, menjadi obat atas kegagalan dalam merebut titel juara All England tahun ini.
Editor : Frizky Wibisono