Berikut 5 Keistimewaan dan Pahala Memberi Makan Orang Puasa

2. Menambah Pahala

Memberi makan orang yang sedang berpuasa memiliki keutamaan yaitu mendapatkan pahala yang sama dengan orang yang berpuasa. Orang yang berpuasa tidak kehilangan pahalanya sama sekali ketika menerima makanan untuk berbuka.

Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Tirmidzi disebutkan, "Zaid bin Khalid Al-Juhani radhiyallahu ‘anhu meriwayatkan, Rasulullah SAW bersabda: Siapa yang memberi makan kepada orang yang berpuasa, maka baginya akan diberikan pahala seperti orang yang berpuasa tersebut, tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa tersebut sedikit pun."

3. Harta Menjadi Bersih dan Berkah

Memberi makanan berbuka kepada orang yang sedang berpuasa, menjadi salah satu bentuk sedekah. Sedekah dapat membersihkan harta, sehingga hidup yang kita jalani menjadi berkah. Hal ini sejalan dengan hadits nomor, 2588 yang diriwayatkan oleh Muslim, “Sedekah tidaklah mengurangi harta.”

4. Menyelamatkan Diri dari Siksa Kubur

Apabila kita memberi makan orang yang berpuasa, kita akan mendapatkan keistimewaan, salah satunya adalah terlindung dari perihnya siksa kubur. Kita tidak tau berapa dosa yang menumpuk, yang pernah dilakukan semasa hidup. Dengan menyedekahkan sebagian harta kita, untuk makanan berbuka puasa, insya Allah akan menjadi penyelamat diri saat berada di alam kubur.

5. Menjadi Jalan Menuju Surga

Jalan menuju Surga ada banyak sekali. Menurut Abi Quraish Shihab, ada banyak jalan-jalan kecil dari kebaikan-kebaikan kecil yang mengantar kita menuju sirath mustaqim, yaitu jalan yang lebar menuju surga.

Dari Ali Ra berkata, Nabi Muhammad SAW bersabda, "Sesungguhnya di surga terdapat kamar-kamar yang mana bagian luarnya terlihat dari bagian dalam dan bagian dalamnya terlihat dari bagian luarnya. Lantas seorang arab baduwi berdiri sambil berkata," Bagi siapakah kamar-kamar itu diperuntukkan wahai Rasululullah?" Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, "Untuk orang yang berkata benar, yang memberi makan, dan yang senantiasa berpuasa dan shalat pada malam hari di waktu manusia pada tidur." (HR. Tirmidzi)

Editor : Frizky Wibisono