JAKARTA, iNewsKarawang.id - Demi memperjuangkan anak-anaknya, tidak sedikit orangtua di dunia akan melakukan apa saja, meskipun cara yang dilakukan itu harus mengorbankan dirinya sendiri.
Seperti kisah-kisah mengharukan perjuangan orangtua untuk anak-anaknya berikut ini.
1. Jadi Samsak Tinju
Seorang pria di China bernama Xia Jun berusaha keras untuk mengumpulkan uang untuk pengobatan anaknya yang menderita leukemia. Dia merelakan dirinya menjadi samsak hidup tinju demi mengumpulkan uang.
"Layanan" tersebut ditawarkannya kepada orang-orang yang lewat di pusat Kota Beijing pada 2014 silam. Bagi orang yang ingin memukulnya harus membayar 10 yuan atau sekira Rp20 ribu.
Xia pertama kali terlihat di jalanan Beijing pada 27 November. Ayah satu anak ini mengenakan kaus bertuliskan "karung tinju manusia, 10 yuan per pukulan".
Di depannya ada kotak sumbangan ditutupi oleh hasil diagnosis rumah sakit yang menyatakan bahwa anaknya menderita leukemia.
Xia berjuang mencari uang pengobatan anaknya bernama Guo Guo yang berusia dua tahun. Anaknya didiagnosis menderita leukemia myeloid pada Juli 2014 dan telah dirawat di tiga rumah sakit.
Akhirnya Guo dijadwalkan untuk transplantasi sumsum tulang di Beijing. Namun, prosedur rumah sakit mengharuskan pihak keluarga membayar biaya pengobatan sebesar 700 ribu yuan atau sekira Rp1,4 miliar.
Xia awalnya berencana mengemis di jalanan, tetapi dia mengurungkan niatnya karena takut orang-orang tidak akan memercayainya. Akhirnya, dia memutuskan untuk mengumpulkan uang dengan cara yang ekstrem.
Banyak orang menawarkan diri untuk membantu biaya pengobatan anak laki-lakinya itu. Namun, pada 2015, dokter menyatakan bahwa Guo Guo tak bisa lagi diselamatkan dari leukimia yang diderianya. Xia akhirnya membawa pulang anaknya. Namun, belum diketahui kabar putrinya itu kini
2. Besarkan Anak Kembar dengan Masalah Kesehatan
Kisah berikutnya datang dari Ma Zhiquo yang menggugah hati banyak orang dengan perjuangannya membesarkan anak-anaknya dengan kondisi khusus. Kisah ini sempat viral pada 2015 silam.
Kala itu, Ma Zhiqiu berusia 47 tahun dan seorang janda. Saat usianya 26 tahun, dia melahirkan bayi kembar dalam kondisi prematur. Kesehatan dua buah hatinya memburuk sampai-sampai membuat suaminya depresi dan memutuskan bercerai dengan Ma.
Sejak saat itu Ma harus membesarkan dua anaknya yang menderita sakit. Zhang Hangjun anak laki-lakinya menderita obesitas hingga berbobot 250 Kg. Sedangkan Zhang Yuanju anak perempuannya mengalami cerebral palsy atau kelumpuhan otak.
Ma tetap setiap merawat kedua anaknya itu. Bahkan dalam sebuah wawancara, Ma mengatakan dirinya tak pernah menyesal telah melahirkan kedua anaknya itu.
Ma juga mengaku sangat bangga pada dua anaknya. Apalagi Zhang Yuanjun menunjukkan bakatnya dalam menyanyi. Anaknya bahkan mendapat penghargaan menyanyi klasik dari Rusia dan Italia. Anaknya itu juga mahir bermain piano.
3. Menjual Pelukan
Kisah lainnya juga datang dari China. Seorang ibu bernama Chen Dejuan menjual pelukan untuk siapapun yang elwat di stasiun kereta bawah tanah Chongqing. Cara yang tak biasa itu dilakukannya demi pengobatan sang anak yang mengalami leukimia.
Kisah Chen pun viral pada 2015. Dia menjual pelukannya setiap hari Jumat dan Sabtu. Setiap yang memakai 'jasanya' harus membayar 10 yuan. Chen turut serta membawa putrinya bernama Nana yang berusia 4 tahun. Putrinya itu mengenakan respirator dan nyaris tak punya rambut.
Chen tak mau menyerah untuk berjuang menyelamatkan hidup putri tunggalnya itu. Dia mengaku butuh keberanian untuk melakukan cara tersebut. Namun, dia tak punya pilihan lain karena uangnya sudah terkuras untuk biaya pengobatan yang mahal.
Editor : Frizky Wibisono