Ukraina, iNewsKarawang.id - Dalam rangka memberikan bantuan ekonomi dan anggaran, Menteri Keuangan (Menkeu) Amerika Serikat (AS) Janet Yellen melakukan kunjungan mendadak ke Kyiv, Ukraina pada Senin (27/2/2023).
Menkeu AS dalam kunjungan tersebut
mengumumkan transfer terbaru sebesar USD1,25 miliar (Rp19 triliun) dalam bantuan ekonomi dan anggaran ke Ukraina.
Dalam kesempatan itu, Yellen juga mengulangi pesan Presiden AS Joe Biden yang diumumkan selama kunjungannya ke Kyiv minggu lalu. Kala itu Biden menegaskan Washington akan mendukung Ukraina selama diperlukan untuk memenangkan perang.
Berbicara kepada CNN, Yellen menambahkan bahwa sementara ekonomi Rusia belum tertekuk di bawah sanksi besar yang dikenakan pada Rusia oleh kekuatan Barat, dia memperkirakan ekonomi Rusia akan tumbuh lebih lemah dari waktu ke waktu.
Dia juga menyatakan bahwa kemampuan Rusia untuk mengisi kembali peralatan militer yang dihancurkan dalam serangan terhadap Ukraina secara bertahap akan terancam.
Dia menambahkan bahwa setiap langkah dari China untuk memasok persenjataan semacam itu ke Rusia akan menimbulkan konsekuensi "parah".
"Kami telah sangat jelas bahwa kami tidak akan mentolerir pelanggaran sistematis oleh negara mana pun atas sanksi yang telah kami terapkan yang dimaksudkan untuk mencabut akses Rusia ke peralatan militer untuk mengobarkan perang ini," katanya.
"Dan kami sudah sangat jelas dengan pemerintah China dan telah menjelaskan kepada perusahaan dan lembaga keuangan China bahwa konsekuensi dari pelanggaran sanksi itu akan sangat berat,” lanjutnya.
Pekan lalu Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan China sedang mempertimbangkan untuk memasok senjata dan amunisi ke Rusia. Beijing membantah keras klaim tersebut
Pertemuan antara diplomat top China, Wang Yi, dan Presiden Rusia Vladimir Putin di Moskow pekan lalu tampaknya menjadi indikasi hubungan dekat China dengan Rusia.
Editor : Boby