Masyarakat Diminta Jangan Tergiur Suku Bunga Tinggi Sebab Marak Koperasi Bermasalah

JAKARTA, iNewsKarawang.id - Setelah banyaknya koperasi yang bermasalah, Pemerintah diminta meningkatkan literasi koperasi kepada masyarakat.
"Hal itu agar masyarakat mengetahui apa makna sebenarnya koperasi tersebut,"ungkap Pengamat Koperasi Rully Indrawan kepada MNC Portal, Minggu (19/2/2023).
Menurut Rully, Sehingga tidak ada lagi masyarakat yang menaruhkan uangnya ke koperasi karena hanya iming-iming suku bunga tinggi.
"Bagaimana koperasi itu berjalan, koperasi itu apa. Bukan hanya karena diiming-imingi suku bunga tinggi kemudian simpan uang besar-besaran di koperasi," kata Rully.
"Karena kita kan tidak tahu juga resiko apa yang akan dihadapi," tambahnya.
Rully juga menjelaskan bahwa dengan meningkatkan literasi berkoperasi, masyarakat diharapkan dapat mengetahui bagian hak dan kewajibannya agar tidak ada korban berikutnya.
"Saya kira literasi berkoperasi ke depan harus ditingkatkan. Suapaya tidak ada lagi korban korban yang lain di masa yang akan datang, sehingga anggota tau mana hak dan kewajibannya," katanya.
Sebelumnya, Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPTK) mengungkapkan temuan 12 koperasi. Kepala PPATK Ivan Yustiavandana mengatakan 12 koperasi ini diduga melakukan tindak pidana pencucian uang (TPPU) dengan total aliran dana mencapai Rp500 triliun.
"Ya. Itu tersebar di beberapa daerah, tidak ada yang mayoritas, saya sudah serahkan datanya ke Kementerian Koperasi dan UKM," kata Ivan saat ditemui di Gedung KemenKopUKM, Jakarta, Rabu, 15 Februari 2023.
Ivan menambahkan pihaknya juga sudah menyerahkan bukti transaksi ilegal itu ke aparat penegak hukum.
Adapun dia berharap dapat menjadi bukti dalam mengungkap kejahatan di lembaga perkoperasian, termasuk kasus KSP Indosurya.
Editor : Boby