JAKARTA, iNewsKarawang.id - Tersiar kabar disebut sebut perintah atau arahan untuk mendukung sistem pemilu proposional tertutup pada Pemilu 2024 telah dibantah oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Jokowi menegaskan tidak pernah memberikan perintah atau arahan untuk mendukung sistem pemilu proposional tertutup pada Pemilu 2024.
"Ndak ndak ndak ndak ndak. Saya bukan ketua partai," kata Jokowi usai menghadiri Harlah Ke-50 PPP, Jumat (17/2/2023).
Jokowi mengatakan, baik sistem pemilu proposional tertutup maupun terbuka memiliki kelebihan dan kekurangan. Ia pun menyerahkan hal ini kepada partai politik (parpol).
"Kalau dilihat terbuka itu juga ada kelebihan ada kelemahannya. Tertutup ada kelebihan ada kelemahannya. Silakan pilih. Itu urusan partai," kata Jokowi.
Sebagaimana diketahui, dalam pertemuan 8 ketum dan elite parpol membuahkan 5 hasil penting terkait pembahasan wacana sistem pemilu proporsional tertutup.Pertemuan ini digelar di Hotel Darmawangsa, Jakarta Selatan, Minggu (8/1/2023).
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga kemudian membacakan 5 poin hasil kesepakatan 8 parpol tersebut. Pertama, mereka menolak sistem proporsional tertutup dan memiliki komitmen untuk menjaga kemajuan demokrasi di Indonesia yang telah dijalankan sejak era reformasi.
"Sistem pemilu proporsional tertutup merupakan kemunduran bagi demokrasi kita. Di lain pihak sistem pemilu proporsional terbuka merupakan perwujudan dari demokrasi yang berasaskan kedaulatan rakyat, di mana rakyat dapat menentukan calon anggota legislatif yang dicalonkan oleh partai politik. Kami tidak ingin demokrasi mundur," kata Airlangga.
Delapan para ketum dan elite parpol yang hadir membahas hal tersebut adalah Ketum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Ketum PKB Muhaimin Iskandar, Ketum Partai PKS Ahmad Syaikhu, Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Ketum PAN Zulkifli Hasan.
Sementara Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh tidak hadir dan diwakili oleh Sekjen Johnny G Plate dan Waketum Ahmad Ali. Begitu juga dengan Plt Ketum PPP Muhammad Mardiono tidak hadir diwakili Waketum Amir Uskara.
Editor : Boby