JAKARTA, iNewsKarawang.id - Platform jual-beli online (e-commerce) JD.ID resmi menutup seluruh layanan per 31 Maret 2023. Di mana mulai 15 Februari mendatang, platform tersebut sudah tidak menerima pesanan
Dikatakan Head of Corporate Communications & Public Affairs JD.ID Setya Yudha Indraswara hal ini merupakan keputusan strategis dari JD.COM untuk berkembang di pasar internasional. Lalu fokus pada pembangunan jaringan rantai pasok lintas-negara, dengan logistik dan pergudangan sebagai intinya.
"Jadi dengan berat hati, kami memberitahukan bahwa JD.ID akan menghentikan semua layanan pada 31 Maret 2023," ujar Yudha dalam pernyataan tertulisnya, dikutip Sabtu (4/2/2023).
"JD.ID menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya kepada seluruh pelanggan, penjual, mitra, dan karyawan atas dukungan yang telah diberikan dalam perjalanan kami selama ini," tambahnya.
Berikut fakta terkait JD.ID tutupnya layanan di Indonesia dan Thailand :
1. Termasuk E-commerce dengan Trafik Terbesar
Dikutip dari laman resminya, JD(dot)id merupakan anak perusahaan dari salah satu toko online terbesar di Asia (JD(dot)com).
"Jadi dengan berat hati, kami memberitahukan bahwa JD(dot)ID akan menghentikan semua layanan pada 31 Maret 2023," ujar Yudha dalam pernyataan tertulisnya, dikutip Sabtu (4/2/2023).
"JD(dot)ID menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya kepada seluruh pelanggan, penjual, mitra, dan karyawan atas dukungan yang telah diberikan dalam perjalanan kami selama ini," tambahnya.
Berikut fakta terkait JD(dot)ID tutup termasuk layanan di Thailand yang berhasil Okezone rangkum:
1. Termasuk E-commerce dengan Trafik Terbesar
Dikutip dari laman resminya, JD.id merupakan anak perusahaan dari salah satu toko online terbesar di Asia (JD(dot)com).
Baca Juga: 6 Fakta JD(dot)ID Tutup Seluruh Layanan per 31 Maret 2023
JD(dot)ID hadir di Indonesia pada 2015 dan mengutip data iPrice, pada akhir Desember 2022, JD.ID merupakan e-commerce dengan trafik terbesar ke-10 di Indonesia.
2. PHK 30 Persen Perusahaan
Keputusan tutup seluruh layanan di JD(dot)Id ini, paralel dengan perusahaan pada Desember 2022 lalu melakukan PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) terhadap 30 persen perusahannya.
Seperti diketahui, platform jual beli online ini melakukan PHK terhadap sekitar 200-an karyawan pada 13 Desember 2022 lalu. Langkah itu diambil sebagai adaptasi yang perlu diambil perushaan untuk menjawab tantangan perubahan bisnis.
3. Agar Perusahaan Bergerak Sesuai Perubahan
Langkah yang diambil manajamen adalah melakukan perampingan agar perusahaan dapat terus bergerak menyesuaikan dengan perubahan. Namun dinamika ekonomi saat ini membuat JD.Id harus menutup seluruh layanannya pada 31 Maret mendatang.
JD.ID hadir di Indonesia pada 2015 dan mengutip data iPrice, pada akhir Desember 2022, JD.ID merupakan e-commerce dengan trafik terbesar ke-10 di Indonesia.
4. Transaksi Harus Selesai Akhir Maret 2023
Selanjutnya JD.ID akan memberi waktu bagi seluruh mitra pengguna dan penjual untuk menyelesaikan transaksinya hingga akhir Maret 2023
“Untuk transaksi yang selesai sebelum tanggal penghentian layanan perusahaan akan memenuhi pesana seperti biasa, layanan purna jual dan dukungan akan tetap tersedia. Jika Anda memiliki pertanyaan lain silakan hubungi layanan pelanggan kami di 1500618,” isi keterangan tersebut.
5. Tanggapan KSPI
Menyoroti hal ini, Presiden Partai Buruh dan Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal menilai hal itu tidak lepas dari dampak resesi ekonomi global.
Iqbal menilai dampak dari melemah ekonomi cukup terasa pada menurunnya permintaan. Ini memicu maraknya PHK yang terjadi sejak tahun 2022 hingga awal tahun 2023. Bahkan Iqbal menilai, hal tersebut juga punya kemungkinan bakal menyelimuti sepanjang tahun 2023.
Menurutnya, dampak pelemahan ekonomi global paling terasa di sektor ekonomi digital. Sebab perusahaan digital dan teknologi ini masih membutuhkan modal yang cukup besar untuk menjalankan operasionalnya.
6. Terjadi Juga di Thailand
JD.Com mengatakan, operasional e-commerce di Thailand akan berakhir pada 3 Maret, sedangkan di Indonesia pada 31 Maret 2023.
Platform niaga JD(dot)com di Indonesia dan Thailand juga dilaporkan berhenti menerima pesanan per 15 Februari 2023.
7. Alasan JD(dot)com Menutup JD.ID
Sayangnya JD (dot) com tidak menjelaskan alasan penutupan di Indonesia dan Thailand. Namun juru bicara mengatakan mereka akan tetap melayani pasar global, termasuk Asia Tenggara, melalui infrastruktur rantai pasok.
Editor : Boby