get app
inews
Aa Text
Read Next : Sanema Tour and Travel Karawang Lepas Keberangkatan Puluhan Jemaah Umroh

Pahalanya Luar Biasa Besar di Bulan Syawal, Beragam Amalan Sunah

Selasa, 31 Januari 2023 | 14:24 WIB
header img
Ilustrasi macam-macam amalan sunah di bulan Syawal. (Foto: Pixabay)

6. Menjalin silaturahmi 

Amalan yang bisa dilakukan di bulan Syawal adalah menjalin silaturahmi. Apalagi ini sudah menjadi tradisi di Tanah Air ketika momen hari raya Idul Fitri.

Menjalin silaturahmi sangat dianjurkan Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam karena memiliki keutamaan sangat besar.

Dikutip dari Rumaysho, berdasarkan riwayat dari Abu Ayyub Al Anshori, Rasulullah pernah ditanya tentang amalan yang dapat memasukkan ke surga, lantas beliau menjawab:

تَعْبُدُ اللَّهَ لاَ تُشْرِكُ بِهِ شَيْئًا ، وَتُقِيمُ الصَّلاَةَ ، وَتُؤْتِى الزَّكَاةَ ، وَتَصِلُ الرَّحِمَ

"Sembahlah Allah, janganlah berbuat syirik pada-Nya, dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat, dan jalinlah tali silaturahmi (dengan orangtua dan kerabat)." (HR Bukhari nomor 5983)

Dari Abu Bakroh, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

مَا مِنْ ذَنْبٍ أَجْدَرُ أَنْ يُعَجِّلَ اللَّهُ تَعَالَى لِصَاحِبِهِ الْعُقُوبَةَ فِى الدُّنْيَا – مَعَ مَا يَدَّخِرُ لَهُ فِى الآخِرَةِ – مِثْلُ الْبَغْىِ وَقَطِيعَةِ الرَّحِمِ

"Tidak ada dosa yang lebih pantas untuk disegerakan balasannya bagi para pelakunya (di dunia ini) –berikut dosa yang disimpan untuknya (di akhirat)– daripada perbuatan melampaui batas (kezaliman) dan memutus silaturahmi (dengan orangtua dan kerabat)." (HR Abu Dawud nomor 4902, Tirmidzi 2511, dan Ibnu Majah 4211, shahih)

7. Qiyamul lail

Setelah bulan Ramadan, rutinitas ibadah qiyamul lail harus dilanjutkan di bulan Syawal. Salah satunya adalah sholat tahajud. Ada banyak keistimewaan mengerjakan qiyamul lail.

Sholat malam bisa menjadi sebab masuk surga dan menaikkan derajat di surga. Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, "Wahai sekalian manusia, sebarkanlah salam, berilah makanan, sambunglah tali persaudaraan dan sholatlah ketika manusia terlelap tidur pada waktu malam niscaya engkau akan masuk surga dengan selamat." (HR Ibnu Majah, disahihkan oleh Syekh Al Albani)

Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, "Sungguh di dalam surga tedapat kamar-kamar yang bagian dalamnya terlihat dari luar dan bagian luarnya terlihat dari dalam. Kamar-kamar itu Allah sediakan bagi orang yang memberi makan, melembutkan perkataan, mengiringi puasa Ramadan (dengan puasa sunah), menebarkan salam, dan mengerjakan sholat malam ketika manusia lain terlelap tidur." (HR At-Tirmidzi, dihasankan oleh Syekh Al Albani) 

8. Memperbanyak sedekah 

Setelah pada akhir bulan Ramadhan menunaikan zakat fitrah, ketika Syawal bisa dilanjutkan dengan memperbanyak sedekah.

Dinukil dari laman Almanhaj, adapun keutamaan sedekah dapat meredakan murka Allah Subhanahu wa Ta’ala, sebagaimana sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam:

إِنَّ صَدَقَةَ السِّرِّ تُطْفِيءُ غَضَبَ الرَّبِّ

“Sesungguhnya sedekah yang tersembunyi, (dapat) meredam murka Allah Ta’ala." (Shahih At-Targhib)

Sedekah juga menghapuskan kesalahan dan memadamkan percikan apinya, sebagaimana sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam:

وَالصَّدَقَةُ تُطْفِئُ الْخَطِيئَةَ كَمَا يُطْفِئُ الْمَاءُ النَّارَ

"Sedekah menghapuskan kesalahan, sebagaimana air memadamkan api." (Shahih At-Targhib karya Asy-Syaikh Al-Albani)

Sedekah menjaga pelakunya terhindari dari api neraka, sebagaimana sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam:

فَاتَّقُوا النَّارَ وَلَوْ بِشِقِّ تَمْرَةٍ

"Maka peliharalah (diri) kalian dari api neraka, sekalipun dengan sebiji buah kurma (yang disedekahkan)."

Pelaku sedekah berada dalam naungan sedekahnya pada hari kiamat nanti, sebagaimana hadits ‘Uqbah bin ‘Amir Radhiyallahu ‘anhu menuturkan, "Aku mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

كُلُّ امْرِئٍ فِي ظِلِّ صَدَقَتِهِ حَتَّى يُقْضَى بَيْنَ النَّاسِ

"Setiap orang berada di bawah naungan amalan sedekahnya, hingga digelar pengadilan di antara manusia."

Yazid berkata:

وَكَانَ أَبُو مَرْثَد لاَ يُخْطِئُهُ يَوْمٌ إِلاَّ تَصَدَّقَ فِيهِ بِشَيْءٍ وَلَوْ كَعْكَةً أَوْ بَصَلَةً أَوْ كَذَا

"Tidaklah satu hari Abu Martsad berbuat suatu kekeliruan, melainkan ia (segera) bersedekah dengan sesuatu apa saja di hari itu (juga). Meskipun hanya dengan sepotong kue (ka’kah) atau bawang putih atau semacamnya." (Terdapat dalam Ash–Shahihain)

Allahu a'lam bisshawab

Editor : Boby

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut