Dijelaskan pula bahwa berdasarkan ayat tersebut maka termasuk kesempurnaan dalam berdoa adalah Muslimin menjadikan perantaraan (ber-tawassul) dalam doanya dengan menyebutkan nama-nama agung Allah Subhanahu wa ta'ala yang sesuai dengan isi permintaannya.
Apabila ingin meminta rezeki, maka ber-tawassul dengan nama Allah Subhanahu wa ta'ala yakni "Ar-Rozzaaq" (Yang Maha pemberi rezeki). Jika meminta ampun kepada Allah Ta'ala, ber-tawassul dengan nama Allah "Al Ghofuur" (Yang Maha mengampuni).
Tawassul dalam berdoa inilah yang disyariatkan, bahkan dicontohkan oleh para Rasul ketika memanjatkan hajat kepada Allah Subhanahu wa ta'ala.
Nabi Musa Alaihissalam berdoa kepada Allah Subhanahu wa ta'ala:
فَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا وَأَنْتَ خَيْرُ الْغَافِرِينَ
Artinya: "Maka ampunilah kami dan berilah kami rahmat. Dan Engkaulah pemberi ampun yang sebaik-baiknya." (QS Al A'raf (7): 155).
Sama halnya dengan Nabi Isa Alaihissalam ketika berdoa kepada Allah Subhanahu wa ta'ala:
وَارْزُقْنَا وَأَنْتَ خَيْرُ الرَّازِقِينَ
Artinya: "Berilah kami rezeki, dan Engkaulah pemberi rezeki yang paling utama." (QS Al Maidah (5): 114)
Artikel ini telah diterbitkan di Okezone dengan judul " Berdoa Bisa Mendatangkan Pahala, Ini Penjelasannya "
Editor : Faizol Yuhri