JAKARTA, iNewsKarawang.id - kita ketahui bacaan dzikir dan doa agar terhindar dari segala marabahaya yang berlandaskan hadis. pasalnya, hal buruk dapat datang kapanpun tanpa bisa diprediksi terlebih dahulu. Untuk dapat mencegah itu, setiap umat Muslim bisa dengan berdzikir atau berdoa.
Dzikir merupakan suatu puji-pujian kepada Allah Subhanahu wa ta'ala yang kita ucapkan berulang-ulang kali. Dzikir juga yaitu suatu aktivitas ibada seorang umat Islam untuk mengingat-Nya. Di antaranya dengan menyebut dan memuji nama Allah Ta'ala. Dzikir juga merupakan satu kewajiban yang tercantum didalam kitab suci Alquran.
Sedangkan doa merupakan ibadah permintaan atau permohonan seorang hamba yang menyerahkan diri kepada Allah Subhanahu wa ta'ala disertai kerendahan hati untuk mendapatkan suatu kebaikan. Doa adalah bentuk komunikasi verbal yang terjadi antara manusia dan Allah Azza wa Jalla.
Doa dilakukan ketika mengalami kesusahan maupun saat mendapat kemudahan dalam kehidupan di dunia. Sikap dalam berdoa yaitu harus khusyuk dan tadharru' ketika menghadapkan diri kepada-Nya.
Dikutip dari muslim.or.id, berikut bacaan dzikir dan doa terhindar dari marabahaya berlandaskan hadis:
1. Dari Ibnu ‘Umar Radhiyallahu anhu, bahwasanya Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam bersabda, "Barang siapa yang menyaksikan orang yang terkena musibah, kemudian mengatakan:
اَلْـحَمْدُ للهِ الَّذِي عَافَانِي مِـمَّا ابْتَلَاكَ بِهِ وَفَضَّلَنِي عَلَى كَثِيرٍ مِـمَّنْ خَلَقَ تَفْضِيلاً
(Segala puji bagi Allah yang telah menghindarkanku dari musibah yang menimpamu, serta memberikan kelebihan kepadaku atas sekian banyak ciptaan-Nya), niscaya Allah akan menghindarkannya dari musibah tersebut sepanjang hayatnya, walau bagaimanapun keadaannya." (HR Tirmidzi nomor 3431 dan Ibnu Majah: 3898)
2 . Dari Utsman bin 'Affan Radhiyallahu anhu mengatakan, "Aku mendengar Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam bersabda, 'Barang siapa yang mengatakan:
بِسْمِ اللَّهِ الَّذِى لاَ يَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَىْءٌ فِى الأَرْضِ وَلاَ فِى السَّمَاءِ وَهُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ
Dengan menyebut nama Allah yang dengan sebab nama-Nya tidak ada sesuatu pun di bumi maupun di langit yang dapat membahayakan (mendatangkan mudharat). Dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui) sebanyak tiga kali, niscaya tidak akan ada sesuatu pun yang memudharatkannya." (HR Abu Dawud nomor 5088 dan Tirmidzi: 3388)
3. Dari Khaulah binti Hakim, bahwasanya Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam bersabda, "Barang siapa yang singgah di sebuah tempat kemudian dia mengatakan:
أَعُوْذُ بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّاتِ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ
(Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari kejahatan apa yang diciptakan-Nya) niscaya tidak akan ada yang memudharatkannya." (HR Tirmidzi nomor 3437 dan An-Nasa'i: 5433)
4. Dari Sa’ad bin Abi Waqash mengatakan, "Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam bersabda, 'Doa yang dipanjatkan oleh Dzun Nun (Nabi Yunus Alaihissallam) tatkala berada di dalam perut ikan besar adalah:
لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِـمِينَ
Ya Allah,Tiada yang berhak disembah selain Engkau, Maha Suci Engkau, sesungguhnya saya adalah termasuk orang-orang yang zhalim). Tidaklah seorang muslim terkena musibah kemudian berdoa dengannya, melainkan Allah akan akan mengabulkan keinginannya." (HR Tirmidzi nomor 3505)
Allah Subhanahu wa ta'ala mengabadikan kisah Nabi Yunus Alaihissallam di dalam Alquran Surat Ash-Shaffat Ayat 143–144:
فَلَوْلَا أَنَّهُ كَانَ مِنَ الْمُسَبِّحِينَ لَلَبِثَ فِي بَطْنِهِ إِلَى يَوْمِ يُبْعَثُونَ
"Maka jika sekiranya dia (Yunus) tidak termasuk orang-orang yang banyak berdzikir (bertasbih) kepada Allah, niscaya dia akan tetap tinggal di perut ikan itu sampai hari berbangkit." (QS Ash-Shaffat: 143–144).
Artikel ini telah diterbitkan di Okezone dengan judul " 4 Dzikir dan Doa Terhindar dari Marabahaya Berlandaskan Hadis "
Editor : Faizol Yuhri