JAKARTA, iNewsKarawang.id - Nabi dan Rasul merupakan utusan Allah SWT yang wajib diimani oleh setiap umat muslim. Untuk itu, umat muslim wajib mengetahui tentang perbedaan antara nabi dan rasul.
Perbedaan nabi dan rasul dapat dipahami mulai dari pengertiannya.
Nabi sendiri berasal dari kata naba yang artinya dari tempat yang tinggi. Sehingga nabi adalah seorang yang diberi wahyu oleh Allah, tetapi tidak diperintahkan untuk menyampaikan kepada umat, melainkan hanya untuk diamalkan sendiri.
Rasul berasal dari kata risalah, artinya penyampaian, maka pengertian rasul adalah seorang yang mendapat wahyu dari Allah dan diperintahkan untuk menyampaikan kepada umat. Setiap Rasul itu pasti seorang Nabi, namun tidak setiap Nabi itu adalah seorang Rasul.
Jumlah Nabi dan Rasul yang wajib diketahui dan disebutkan ada 25 dalam Alquran. Jumlah Rasul yang tidak disebutkan dalam Alquran ada 313 orang, sedangkan jumlah Nabi ada 124.000 orang.
Perlu diketahui dan ingat bahwa umat muslim wajib mengimani 25 Nabi dan Rasul, yaitu Adam, Idris, Nuh, Hud, Shaleh, Ibrahim, Luth, Isma’il, Ishaq, Ya’qub, Yusuf, Ayyub, Syu’aib, Harun, Musa, Dzulkifli, Daud, Sulaiman, Ilyas, Alyasa’, Yunus, Zakariya, Yahya, Isa, dan Muhammad SAW.
Nabi dan Rasul yang Termasuk Ulul Azmi
Ulul azmi merupakan sebutan untuk lima Nabi dan Rasul yang memiliki keistimewaan, yaitu mereka memiliki ketabahan dan kesabaran yang luar biasa dalam menyebarkan ajaran tauhid. Nabi dan Rasul yang termasuk ke dalam ulul azmi adalah Nuh AS, Ibrahim AS, Musa AS, Isa AS, dan Muhammad SAW.
Tugas Nabi dan Rasul
Nabi menerima wahyu dari Allah dan tugasnya adalah meneruskan atau mengokohkan syariat yang telah ada sebelumnya kepada kaum tertentu. Jadi, Nabi itu tidak memiliki umat yang dibimbing.
Rasul menerima wahyu dari Allah dengan syariat yang baru dan bertugas untuk menyampaikan serta mengajarkan perintah dan larangan Allah SWT kepada umatnya. Jadi, Rasul memiliki umat yang dibimbing
Rasul memiliki tiga ajaran pokok yang harus disampaikan kepada umatnya, di antaranya:
-Akidah, yaitu memberi tuntunan bahwa Allah itu Esa. Tidak ada yang patut disembah kecuali Allah. Ajaran ini juga memberikan tuntunan untuk meyakini berbagai hal gaib, seperti surga dan neraka.
-Syariat, yaitu mengajarkan umatnya untuk meninggalkan segala yang dilarang serta menjalankan aturan-Nya
-Akhlak (moral), yaitu mengajarkan kepada umatnya tentang sikap mulia dan berbuat kebaikan.
Sifat Nabi dan Rasul
Nabi adalah manusia biasa yang menjalankan hidup seperti orang pada umumnya. Nabi juga mengalami sakit, lemah, tua, hingga kematian. Akan tetapi yang membedakannya adalah Nabi memiliki keistimewaan maupun sifat luhur dan agung sesuai kedudukannya.
Rasul diambil dari golongan umat itu sendiri, artinya berdasarkan dengan keturunan mulia. Rasul telah dipilih Allah SWT dan diberikan karunia, seperti kesucian rohani.
Cara Turunnya Wahyu
Turunnya wahyu kepada Nabi dan Rasul ini juga menjadi salah satu perbedaan. Nabi hanya mendapatkan wahyu melalui mimpi dan tidak menerima kitab suci.
Sedangkan Rasul dapat menerima wahyu melalui mimpi ataupun melalui malaikat, serta dapat melihat dan berkomunikasi secara langsung dengan malaikat dan Rasul menerima kitab suci.
Artikel ini telah diterbitkan di iNews.id dengan judul Perbedaan Nabi dan Rasul dalam Islam: Pengertian, Jumlah dan Tugasnya
Editor : Boby