JAKARTA, iNews.id - Doa Sebelum Berhubungan Suami Istri dibaca agar dijauhkan dari godaan setan dan mendapat keberkahan. Doa tersebut juga merupakan bentuk ikhtiar batin agar segera mendapat keturunan yang saleh dan salehah.
Dalam ajaran Islam, melakukan hubungan seksual bagi pasangan suami istri tidak sekadar melampiaskan hasrat biologis. Namun, hubungan itu akan menambah kemesraan dan keharmonisan dalam berumah tangga.
Berikut Doa Sebelum Berhubungan Suami Istri, Latin dan Artinya:
بِسْمِ اللهِ اَللّهُمَّ جَنِّبْنَا الشَّيْطَانَ وَجَنِّبِ الشَّيْطَانَ مَا رَزَقْتَنَا
"Bismillah, Allahumma jannibnaassyyaithaana wa jannibi syaithoona maarazaqtanaa".
Artinya: Dengan menyebut nama Allah, ya Allah jauhkanlah kami dari (gangguan) setan dan jauhkanlah setan dari rezeki yang Engkau anugerahkan kepada kami.
Hujjatul Islam Imam Al Ghazali dalam karya masterpiecenya Ihya' Ulumuddin menjelaskan amalan doa sebelum berhubungan dengan terlebih dulu membaca Bismillah dan Surat Al Ikhlas.
بِسْمِ اللهِ العِلِيِّ العَظِيْمِ، اَللَّهُمَّ اجْعَلْهُ ذُرِّيَّةً طَيِّبَةً إِنْ قَدَّرْتَ أَنْ تَخْرُجَ مِنْ صُلْبِيْ
Bismillahil 'aliyyil 'adhiim. Allahumaj'alhu dzurriyyatan thayyibatan in qoddarta an takhruja min shalbii.
Artinya: “Dengan nama Allah yang Maha Tinggi lagi Maha Agung. Tuhanku, jadikanlah ia keturunan yang baik bila Kau takdirkan ia keluar dari tulang punggungku.
Doa setelah berhubungan
Selesai berhubungan, suami maupun istri tidak lantas tidur atau mandi. Namun, disunnahkan terlebih dulu untuk membaca doa.
Berikut doa setelah berhubungan:
اَلْحَمْدُ ِللهِ الَّذِيْ خَلَقَ مِنَ المْـَــاءِ بَشَـــرًا
“Alhamdu lillaahi dzdzii khalaqa minal maa i basyaraa".
Segala puji bagi Allah yang telah menjadikan air mani ini menjadi manusia (keturunan).
Waktu Terbaik Berhubungan
KH Muhammad Sholikhin dalam bukunya Ritual &Tradisi Islam Jawa menjelaskan selain membaca doa sebelum berhubungan suami istri, juga perlu mengetahui waktu yang tepat serta adab dan etikanya.
Waktu terbaik berhubungan intim menurut Islam penting diketahui suami istri agar mendapat ketenangan dan keberkahan. Imam Syafii menyatakan, waktu terbaik untuk berhubungan atau bersetubuh adalah malam Senin, malam Kamis, dan malam Jumat.
Hal ini karena Rasulullah SAW melakukannya pada malam-malam tersebut. Sedangkan waktu ideal untuk berhubungan intim setelah shalat Isya atau sesudah shalat subuh.
Dalam Alquran, Allah SWT memerintahkan kaum laki-laki yang beriman untuk menggauli istrinya dengan cara yang baik. Allah SWT berfirman dalam Surat Al Baqarah ayat 223:
نِسَاۤؤُكُمْ حَرْثٌ لَّكُمْ ۖ فَأْتُوْا حَرْثَكُمْ اَنّٰى شِئْتُموَقَدِّمُوْا لِاَنْفُسِكُمْ ۗ وَاتَّقُوا اللّٰهَ وَاعْلَمُوْٓا اَنَّكُمْ مُّلٰقُوْهُ ۗ وَبَشِّرِ الْمُؤْمِنِيْنَ
Artinya: Istri-istrimu adalah ladang bagimu, maka datangilah ladangmu itu kapan saja dan dengan cara yang kamu sukai. Dan utamakanlah (yang baik) untuk dirimu. Bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa kamu (kelak) akan menemui-Nya. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang yang beriman.
Tafsir Ringkas Kemenag RI
Istri-istrimu adalah ibarat ladang bagimu tempat kamu menanam benih. Karena itu, maka datangilah ladangmu itu untuk menyemai benih kapan saja kamu suka kecuali bila istrimu sedang haid, dan dengan cara yang kamu sukai, asalkan arah yang dituju adalah satu, yaitu farji.
Dan utamakanlah hubungan suami istri itu untuk tujuan yang baik untuk dirimu demi kemaslahatan dunia dan akhirat, bukan sekadar melampiaskan nafsu. Bertakwalah kepada Allah dalam menjalin hubungan suami-istri, dan ketahuilah bahwa kamu kelak akan menemui-Nya untuk menerima imbalan atas amal perbuatanmu selama di dunia. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang yang beriman yang imannya dapat mengantar mereka mematuhi tuntunan-tuntunan Ilahi.
Rasulullah SAW pun melarang umatnya khususnya kaum laki-laki untuk menggauli istrinya lewat belakang.
حَدَّثَنَا عَبْدُ الصَّمَدِ، حَدَّثَنَا قَتَادَةُ عَنْ عَمْرِو بْنِ شُعَيْبٍ، عَنْ أَبِيهِ، عَنْ جَدِّهِ، أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، قَالَ: «الَّذِي يَأْتِيامْرَأَتَهُ فِي دُبُرِهَا هِيَ اللُّوطِيَّةُ الصُّغْرَى» 286-343.
Dari Abdushshamad, dari Hammam, Qatadah menceritakan kepada kami, dari Amru bin Syu'aib, dari ayahnya, dari kakeknya, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda tentang seorang lelaki yang menggauli istrinya dari dubur, "Itu adalah perbuatan kaum Luth kecil." Musnad Imam Ahmad (6672).
Berikut adab sebelum berhubungan:
1. Memberi salam dan Melangkahkan Kaki Kanan
Saat memasuki kamar atau tempat tidur disunnahkan melangkahkan kaki kanan terlebih dulu. Setelah itu mengucapkan salam.
Assalamu 'alaikum Yaa Baabar rahmah.
Artinya:"Keselamatan atas kamu wahai pintu rahmat"
Lalu istri menjawab: Wa'alaikumus salaam yaa sayyidal amiin.
Artinya: Keselamatan atas kamu pula wahai tuan yang dipercaya"
2. Tidak berpakaian
Saat melakukan hubungan intim suami hendaknya tidak menyetubuhi istrinya dalam keadaan masih berpakaian. Suami sebaiknya melepaskan semua pakaian tetapi tidak telanjang bulat.
Rasulullah SAW bersabda:
“Apabila salah seorang di antara kalian mendatangi (bersetubuh) dengan istrinya maka hendaklah keduanya menutup tubuh dan jangan telanjang bulat seperti (persetubuhan) dua ekor keledai". (HR Ibnu Majah).
3. Bermesraan dan Bercumbu Rayu
Sebelum melakukan hubungan intim, hendaknya didahului dengan senda gurau bermesraan dengan melakukan sesuatu yang diperbolehkan
Dalam hadits disebutkan Rasulullah SAW melarang persetubuhan yang dilakukan sebelum cumbu rayu. (HR. Al Khatib).
4. Menyebut Asma Allah
Saat bermesraan dan mencumbui istri, suami hendaknya mengucapkan Asma Allah sebagai berikut:
Yaa lathiifu, Allahu nuurun 'alaa nuurin syahidan nuuru 'alaa man yasyaa'.
Artinya: Wahai Zat yang Maha Halus, cahaya Allah di atas segala cahaya. Cahaya itu telah menerangi siapa saja yang dikehendaki-Nya".
5. Membaca Basmalah dan Doa saat Berhubungan
Setelah mu'alabah atau foreplay, selanjutnya suami membaca basmalah dan doa sebelum melakukan penetrasi.
Wallahu A'lam
Editor : Faizol Yuhri