get app
inews
Aa Text
Read Next : Pengedar Uang Palsu Diringkus Polres Karawang, Terancam 15 Tahun Penjara

Eka Juliana Kembangkan Usaha Jamu Tradisional dari Karawang

Rabu, 06 Juli 2022 | 08:59 WIB
header img
Eka Juliana berupaya membawa jamu tradisional naik kelas. (Foto: iNews Karawang/ist)

Karawang, iNews.id - Tentunya bagi masyarakat sudah tidak asing lagi terhadap jamu tradisional. Terlebih jamu tradisional tersebut identik dengan jamu gendongan. Jamu-jamu yang diracik, lalu dimasukan dalam botol-botol dan disusun dalam bakul.

Setelah itu bakul yang sudah berisi botol jamu, kemudian di gendong menggunakan jarik atau kain batik panjang. Biasanya para penjual jamu gendong berkeliling ke berbagai pelosok.

Di Karawang, tradisi ini kemudian dikembangkan. Para penjual jamu ada yang beralih menggunakan sepeda hingga sepeda motor.

Seperti halnya dengan Eka Juliana Warga Perumahan Grand Permata, Blok B3 Nomor 7, RT 009, RW 009, Kelurahan Palumbonsari, Kecamatan Karawang Timur yang berupaya membawa jamu tradisional naik kelas. Tentu saja dengan tidak mengesampingkan manfaatnya bagi kesehatan.

Eka mengakui, sejak pandemi Covid-19 melanda, dia bangkit dengan usaha jamu tradisional yang dirintisnya. Perempuan asli Makassar, Sulawesi Selatan ini memproduksi jamu seminggu satu kali. Jamu yang diproduksi bermacam - macam ada kunyit manis, kunyit tawar, kunyit asem sirih, kunyit asem sirih manjakani, gula jahe, gula asem, beras kencur, jahe merah pinang, dan jamu bersalin.

"Jamu kunyit bubuk ada juga untuk minuman kesehatan. Seperti obat magh. Ini kami juga punya kemasan ekonomisnya. Harganya Rp5.000," terangnya.

Eka mengungkapkan  belajar membuat jamu secara otodidak. Awalnya dari banyaknya tanaman sirih di rumahnya. Lalu dia mencoba membuat minuman dari daun  sirih dan membagikan ke tetangga. 

"Rupanya banyak yang padahal awalnya saya gak pede. Pas pandemi malah bisa membranding produk jamu. Dari situ lah ia kemudian menemukuni usaha jamu,"tuturnya.

Diketahui Eka memproduksi jamu di rumahnya. Meski belum membuka kios, peminatnya cukup banyak. Selain melalui reseller, Eka menjual jamu melalui akun instagram, facebook, dan gojek curcumaclara. 

"Tentunya saya juga bisa membantu menyehatkan masyarakat," sebut Eka.

Kata Eka, dari jamu bisa memperoleh penghasilan sekitar Rp5 juta setiap bulanya. Namun masih hitungan kotor.

Kini, Eka memiliki sekitar sembilan reseller yang masing - masing menjual di perumahan di wilayah Palumbonsari.

Editor : Faizol Yuhri

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut